Suizen-ji Joju-en Garden (水前寺成趣園, Suizenji Jōjuen) adalah sebuah taman lanskap Jepang yang terletak di dalam Suizen-ji Park (水前寺公園, Suizen-ji Kōen) di Prefektur Kumamoto, Jepang. Taman ini dibangun oleh keluarga Hosokawa pada abad ke-17 sebagai tempat rekreasi yang meniru 53 pos perhentian dari jalan Tokaido, jalan penting yang menghubungkan Edo dengan Kyoto pada zaman Edo. Taman ini juga memiliki sebuah bukit buatan yang mewakili Gunung Fuji, gunung tertinggi dan paling terkenal di Jepang.

Sejarah Suizen-ji Joju-en Garden

Suizen-ji Joju-en Garden memiliki sejarah yang panjang dan kaya yang dimulai pada tahun 1636, ketika Hosokawa Tadatoshi, seorang daimyo (penguasa feodal) dari domain Kumamoto, memerintahkan pembangunan taman ini sebagai tempat untuk menikmati upacara minum teh. Hosokawa Tadatoshi adalah seorang pengikut setia dari aliran Shingon, salah satu aliran Buddha esoterik yang didirikan oleh Kukai, seorang biksu, cendekiawan, dan seniman yang terkenal. Hosokawa Tadatoshi juga merupakan seorang pecinta seni dan budaya, yang mendukung perkembangan sastra, kaligrafi, dan teater Noh di domainnya.

Taman ini dibangun di atas tanah bekas kuil Buddha bernama Suizen-ji, yang sudah tidak ada lagi. Taman ini dirancang oleh Kobori Enshu, seorang arsitek dan seniman terkenal yang juga ahli dalam upacara minum teh. Taman ini dibuat dengan menggali sebuah kolam yang airnya berasal dari mata air alami, yang dianggap sangat baik untuk membuat teh. Taman ini juga dibuat dengan meniru 53 pos perhentian dari jalan Tokaido, yang merupakan rute perjalanan yang sering dilakukan oleh Hosokawa Tadatoshi dan banyak orang lain pada zaman Edo. Taman ini juga memiliki sebuah bukit buatan yang mewakili Gunung Fuji, yang merupakan simbol keindahan dan keagungan alam Jepang.

Taman ini terus dipelihara dan dikembangkan oleh generasi berikutnya dari keluarga Hosokawa, yang juga menjadi pemimpin domain Kumamoto. Taman ini juga menjadi tempat bersejarah, karena pernah menjadi tempat pertemuan antara Hosokawa Shigekata, cucu dari Hosokawa Tadatoshi, dengan Tokugawa Ieyasu, pendiri keshogunan Tokugawa, pada tahun 1600. Taman ini juga menjadi tempat berlindung bagi para samurai yang setia kepada kaisar Meiji, yang berperang melawan keshogunan Tokugawa pada tahun 1868.

Taman ini dibuka untuk umum pada tahun 1874, setelah Restorasi Meiji. Taman ini kemudian ditetapkan sebagai situs bersejarah dan pemandangan indah oleh pemerintah Jepang pada tahun 1932. Taman ini juga menjadi tempat wisata yang populer, karena memiliki pemandangan yang menawan dan suasana yang tenang.

Atraksi Suizen-ji Joju-en Garden

Suizen-ji Joju-en Garden menawarkan berbagai atraksi yang dapat dinikmati oleh pengunjung, baik dari segi arsitektur, seni, maupun budaya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Kolam dan Jalan Setapak. Kolam adalah pusat perhatian dari taman ini, yang memiliki luas sekitar 3 hektar. Kolam ini memiliki air yang jernih dan bersih, yang berasal dari mata air alami. Kolam ini juga menjadi rumah bagi berbagai tanaman dan hewan air, seperti bunga teratai, teratai air, ikan mas, dan kura-kura. Kolam ini juga memberikan latar belakang yang indah untuk pemandangan taman, terutama saat musim bunga sakura di musim semi dan musim gugur di musim gugur. Di sekeliling kolam, ada sebuah jalan setapak yang panjangnya sekitar 1,3 kilometer, yang populer untuk berjalan kaki dan menikmati taman. Jalan setapak ini juga diberi bangku, lentera, dan bedengan bunga.
  • Bukit Buatan Gunung Fuji. Bukit ini adalah atraksi utama dari taman ini, yang dibuat dengan menumpuk tanah dan batu di atas sebuah bukit alami. Bukit ini memiliki tinggi sekitar 15 meter, dan ditutupi dengan rumput dan pohon pinus. Bukit ini menggambarkan Gunung Fuji, gunung tertinggi dan paling terkenal di Jepang, yang menjadi simbol keindahan dan keagungan alam Jepang. Bukit ini juga memiliki sebuah kuil kecil di puncaknya, yang didedikasikan untuk Kannon, dewi belas kasih dalam agama Buddha. Bukit ini dapat dilihat dari berbagai sudut di taman, dan memberikan kesan yang berbeda-beda tergantung pada cuaca dan musim.
  • Rumah Teh Kokin-Denju-no-Ma. Rumah teh ini adalah sebuah bangunan bergaya Jepang yang terletak di dekat pintu masuk taman. Rumah teh ini dibangun pada tahun 1912, dan merupakan replika dari rumah teh yang pernah ada di Istana Kekaisaran Kyoto. Rumah teh ini memiliki atap jerami, dinding kayu, dan lantai tatami. Rumah teh ini juga memiliki sebuah ruang tamu yang luas, dengan meja, kursi, dan peralatan minum teh. Rumah teh ini digunakan untuk mengadakan upacara minum teh dan acara budaya lainnya. Pengunjung dapat masuk ke dalam rumah teh ini dengan membayar tiket masuk seharga 300 yen per orang.
  • Museum Hosokawa. Museum ini adalah sebuah ruang yang berisi berbagai benda dan informasi yang berkaitan dengan keluarga Hosokawa, yang membangun dan memelihara taman ini. Museum ini memiliki beberapa koleksi, seperti patung, lukisan, kaligrafi, dan baju zirah dari para anggota keluarga Hosokawa. Museum ini juga memiliki sebuah film yang menceritakan tentang sejarah dan budaya dari keluarga Hosokawa. Museum ini dapat dikunjungi dengan membayar tiket masuk seharga 200 yen per orang.

Akses ke Suizen-ji Joju-en Garden

Untuk sampai ke Suizen-ji Joju-en Garden, pengunjung dapat menggunakan transportasi umum atau pribadi dari kota-kota besar di Jepang. Jika menggunakan transportasi umum, pengunjung dapat naik kereta api Shinkansen dari Tokyo, Osaka, atau Fukuoka ke Stasiun Kumamoto, stasiun utama di Kumamoto. Dari Stasiun Kumamoto, pengunjung dapat naik trem jalur nomor 2 ke halte Suizenji Koen, yang berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari taman. Perjalanan Shinkansen memakan waktu sekitar lima jam, sedangkan perjalanan trem memakan waktu sekitar 20 menit. Tiket Shinkansen berkisar antara 20.000 dan 40.000 yen per orang, sedangkan tiket trem berkisar antara 170 dan 190 yen per orang.

Jika menggunakan transportasi pribadi, pengunjung dapat mengikuti jalan tol yang menghubungkan pulau Honshu dan Kyushu, seperti Jalan Tol Sanyo Expressway atau Jalan Tol Kyushu Expressway. Dari jalan tol, pengunjung dapat mengikuti jalan raya yang menuju ke Kota Kumamoto, dan kemudian menuju ke Suizen-ji Joju-en Garden. Perjalanan transportasi pribadi memakan waktu sekitar tujuh jam, tergantung dari kondisi lalu lintas.

Tips dan Kesimpulan

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu pengunjung menikmati Suizen-ji Joju-en Garden dengan baik:

  • Datang di pagi atau sore hari. Suizen-ji Joju-en Garden adalah tempat yang sangat populer dan ramai, terutama pada akhir pekan, hari libur, atau siang hari. Oleh karena itu, pengunjung sebaiknya datang di pagi atau sore hari, agar dapat menikmati taman tanpa harus menghadapi kerumunan atau antrian yang panjang.
  • Bawa perlengkapan yang sesuai. Suizen-ji Joju-en Garden memiliki beberapa atraksi yang memerlukan perlengkapan yang sesuai, seperti kolam dan bukit buatan. Pengunjung sebaiknya membawa pakaian dan sepatu yang nyaman, jaket, topi, kacamata, tabir surya, dan botol air. Pengunjung juga sebaiknya membawa uang tunai atau kartu kredit yang dapat digunakan di Jepang, serta kamera dan buku catatan jika perlu.
  • Ikuti aturan dan etika di taman. Suizen-ji Joju-en Garden adalah tempat yang menghormati sejarah, budaya, dan alamnya. Oleh karena itu, pengunjung sebaiknya mengikuti aturan dan etika yang berlaku di taman, seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak berisik, tidak berfoto di tempat-tempat yang dilarang, dan tidak merusak atau mengotori lingkungan. Pengunjung juga sebaiknya menghormati staf, pemandu, dan pengunjung lain yang ada di taman.

Suizen-ji Joju-en Garden adalah sebuah taman lanskap Jepang yang terletak di dalam Suizen-ji Park di Prefektur Kumamoto, Jepang. Taman ini dibangun oleh keluarga Hosokawa pada abad ke-17 sebagai tempat rekreasi yang meniru 53 pos perhentian dari jalan Tokaido, jalan penting yang menghubungkan Edo dengan Kyoto pada zaman Edo. Taman ini juga memiliki sebuah bukit buatan yang mewakili Gunung Fuji, gunung tertinggi dan paling terkenal di Jepang.