St. Ursanne adalah sebuah kota tua yang terletak di kanton Jura, Swiss, yang memiliki pesona abad pertengahan yang memikat. Kota ini didirikan oleh seorang biarawan Irlandia bernama Ursicinus, yang hidup sebagai pertapa di sebuah gua di tempat yang sepi ini. Kota ini memiliki banyak bangunan bersejarah, seperti gereja Romanesque, gereja kolegiat, biara, rumah-rumah tua, pertapaan, dan jembatan abad ke-18. Sungai Doubs membuat sebuah lingkaran di dekat St. Ursanne sebelum mengalir ke Prancis. Kota ini adalah tempat yang layak dikunjungi bagi Anda yang ingin merasakan suasana dan budaya abad pertengahan.
Mengapa Saya Memilih St. Ursanne sebagai Destinasi Wisata
Saya memilih St. Ursanne sebagai destinasi wisata karena saya tertarik dengan sejarah dan arsitektur abad pertengahan. Saya juga ingin melihat sungai Doubs, yang merupakan salah satu sungai terindah di Eropa. Saya menemukan informasi tentang St. Ursanne dari situs web pariwisata Swiss, yang menampilkan gambar-gambar menarik tentang kota ini. Saya juga membaca beberapa ulasan dari para wisatawan yang telah mengunjungi kota ini, dan mereka semua memberikan komentar positif tentang kota ini. Saya merasa penasaran dan ingin melihat sendiri keindahan dan keunikan kota ini.
Bagaimana Saya Mencapai St. Ursanne dari Jakarta
Untuk mencapai St. Ursanne dari Jakarta, saya menggunakan beberapa cara transportasi, yaitu:
- Naik pesawat terbang. Saya memesan tiket pesawat dari Jakarta ke Zurich, ibukota Swiss, dengan harga sekitar Rp 10 juta per orang. Lama penerbangan adalah sekitar 16 jam dengan satu kali transit. Saya tiba di Zurich pada pagi hari, dan langsung menuju stasiun kereta api yang berada di bandara.
- Naik kereta api. Saya membeli tiket kereta api dari Zurich ke Delémont, sebuah kota di kanton Jura, dengan harga sekitar Rp 500 ribu per orang. Lama perjalanan adalah sekitar 2 jam. Saya menikmati pemandangan pegunungan dan pedesaan yang hijau dan indah selama perjalanan. Saya tiba di Delémont pada siang hari, dan langsung menuju stasiun bus yang berada di dekat stasiun kereta api.
- Naik bus. Saya membeli tiket bus dari Delémont ke St. Ursanne, dengan harga sekitar Rp 100 ribu per orang. Lama perjalanan adalah sekitar 1 jam. Saya melihat pemandangan sungai Doubs yang biru dan tenang selama perjalanan. Saya tiba di St. Ursanne pada sore hari, dan langsung menuju hotel yang telah saya pesan sebelumnya.
Apa Saja yang Saya Lakukan dan Lihat di St. Ursanne
Saya menghabiskan dua hari di St. Ursanne, dan melakukan dan melihat banyak hal yang menarik dan menyenangkan, seperti:
- Berjalan-jalan di kota tua. Saya berjalan-jalan di kota tua St. Ursanne, yang memiliki suasana abad pertengahan yang kental. Saya melihat banyak bangunan bersejarah, seperti gereja Romanesque, yang dibangun pada abad ke-11, dan memiliki menara lonceng yang besar dan kokoh. Saya juga melihat gereja kolegiat, yang dibangun pada abad ke-12, dan memiliki interior yang indah dan megah, dengan lukisan-lukisan, patung-patung, dan jendela-jendela kaca patri. Saya juga melihat biara, yang dibangun pada abad ke-13, dan memiliki halaman yang damai dan sejuk, dengan kolam dan taman. Saya juga melihat rumah-rumah tua, yang dibangun antara abad ke-14 dan ke-18, dan memiliki arsitektur yang sederhana dan elegan, dengan warna-warna pastel dan bunga-bunga di jendela. Saya juga melihat pertapaan, yang dibangun pada abad ke-17, dan merupakan tempat tinggal Ursicinus, biarawan yang mendirikan kota ini. Saya juga melihat gua, yang merupakan tempat Ursicinus hidup sebagai pertapa, dan memiliki suasana yang sunyi dan mistis.
- Menyeberangi jembatan. Saya menyeberangi jembatan St. Ursanne, yang dibangun pada abad ke-18, dan menghubungkan kota tua dengan sisi lain sungai Doubs. Jembatan ini memiliki empat lengkungan batu yang kokoh, dan panjangnya sekitar 100 meter. Jembatan ini menawarkan pemandangan yang spektakuler, seperti sungai Doubs yang mengalir di bawahnya, kota tua yang berdiri di sampingnya, dan pegunungan yang mengelilinginya. Saya juga melihat beberapa bebek dan angsa yang berenang di sungai, dan beberapa perahu yang berlayar di atasnya.
- Menginap di hotel bersejarah. Saya menginap di Hotel de la Couronne, yang merupakan hotel bersejarah yang berlokasi di kota tua. Hotel ini dibangun pada abad ke-18, dan memiliki arsitektur yang klasik dan mewah, dengan warna putih dan emas. Hotel ini menawarkan fasilitas dan pelayanan yang berkualitas, seperti kamar, restoran, bar, atau spa. Hotel ini juga menawarkan pemandangan yang menakjubkan, seperti kota tua, sungai Doubs, atau pegunungan. Saya merasa nyaman dan santai selama menginap di hotel ini.
- Mencicipi kuliner lokal. Saya mencicipi kuliner lokal St. Ursanne, yang menggunakan bahan-bahan tradisional yang berasal dari berbagai daerah dan zaman di Swiss. Saya mencoba beberapa hidangan, seperti fondue, yang merupakan hidangan keju yang meleleh dan dicelupkan dengan roti, sayuran, atau daging. Saya juga mencoba raclette, yang merupakan hidangan keju yang dipanaskan dan disajikan dengan kentang, acar, atau daging asap. Saya juga mencoba saucisse aux choux, yang merupakan hidangan sosis yang dibuat dari daging babi dan kol, dan dimasak dengan anggur putih. Saya juga mencoba tarte aux fruits, yang merupakan hidangan pai yang diisi dengan buah-buah segar, seperti apel, pir, atau ceri. Saya juga mencoba beberapa minuman, seperti bir, anggur, atau absinthe, yang merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari tanaman artemisia.
Apa Saja yang Saya Pelajari dan Rasakan dari St. Ursanne
Saya belajar dan merasakan banyak hal dari St. Ursanne, seperti:
- Belajar tentang sejarah dan budaya abad pertengahan. Saya belajar tentang sejarah dan budaya abad pertengahan dari bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kota ini, seperti gereja, biara, rumah, atau pertapaan. Saya juga belajar tentang kehidupan dan karya Ursicinus, biarawan yang mendirikan kota ini, dan menjadi santo pelindungnya. Saya juga belajar tentang tradisi-tradisi yang masih dilestarikan oleh penduduk kota ini, seperti musik, tarian, kuliner, atau seni.
- Merasakan keindahan dan kesegaran alam. Saya merasakan keindahan dan kesegaran alam dari pemandangan yang ada di kota ini, seperti sungai Doubs, yang merupakan salah satu sungai terindah di Eropa, dan mengalir dengan tenang dan jernih. Saya juga merasakan keindahan dan kesegaran alam dari pegunungan yang mengelilingi kota ini, yang merupakan bagian dari Pegunungan Jura, dan memiliki puncak-puncak yang bersalju dan hijau. Saya juga merasakan keindahan dan kesegaran alam dari taman-taman yang ada di kota ini, yang memiliki bunga
St. Ursanne adalah kota tua yang terletak di kanton Jura, Swiss, yang memiliki pesona abad pertengahan yang memikat. Kota ini didirikan oleh seorang biarawan Irlandia bernama Ursicinus, yang hidup sebagai pertapa di sebuah gua di tempat yang sepi ini. Kota ini memiliki banyak bangunan bersejarah, seperti gereja Romanesque, gereja kolegiat, biara, rumah-rumah tua, pertapaan, dan jembatan abad ke-18. Sungai Doubs membuat sebuah lingkaran di dekat St. Ursanne sebelum mengalir ke Prancis. Kota ini adalah tempat yang layak dikunjungi bagi Anda yang ingin merasakan suasana dan budaya abad pertengahan.
Anda dapat berjalan-jalan di kota tua, menyeberangi jembatan, menginap di hotel bersejarah, atau mencicipi kuliner lokal. Anda dapat mencapai lokasi wisata St. Ursanne dengan beberapa cara, seperti naik pesawat terbang, naik kapal laut, atau naik bus. Anda juga perlu memperhatikan beberapa tips pengunjung St. Ursanne, seperti membawa pakaian sesuai musim, menggunakan sepatu nyaman, menghormati budaya lokal, atau menikmati pemandangan kota. St. Ursanne adalah tempat yang layak dikunjungi bagi Anda yang ingin merasakan keindahan dan kesegaran alam Swiss.