Okinawa adalah sebuah pulau yang terletak di ujung selatan Jepang, yang memiliki budaya, bahasa, dan sejarah yang berbeda dari wilayah Jepang lainnya. Salah satu bukti perbedaan tersebut adalah Shuri Castle, sebuah benteng yang menjadi pusat kerajaan Ryukyu yang pernah berjaya di Okinawa. Shuri Castle adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO yang menarik untuk dikunjungi, karena menampilkan arsitektur, seni, dan tradisi yang khas Okinawa.
Sejarah Shuri Castle
Shuri Castle diyakini dibangun pertama kali pada abad ke-14, ketika Dinasti Sho Pertama menyatukan kerajaan Okinawa. Sejak saat itu, Shuri Castle menjadi tempat tinggal dan pusat pemerintahan raja-raja Ryukyu, yang menguasai Okinawa dan beberapa pulau di sekitarnya. Shuri Castle juga menjadi pusat perdagangan dan diplomasi dengan negara-negara tetangga, terutama China dan Jepang.
Shuri Castle mengalami beberapa kali kehancuran akibat perang dan kebakaran, dan dibangun kembali setiap kali. Kehancuran terakhir terjadi pada tahun 1945, saat Pertempuran Okinawa melibatkan pasukan Amerika dan Jepang. Setelah perang, Shuri Castle digunakan sebagai kampus universitas, sebelum akhirnya direkonstruksi pada tahun 1992 berdasarkan catatan sejarah, foto, dan ingatan. Rekonstruksi ini mengembalikan bentuk asli Shuri Castle, dengan menggunakan bahan-bahan yang mirip dengan yang digunakan pada masa kerajaan Ryukyu.
Sayangnya, pada tahun 2019, Shuri Castle kembali terbakar dan menghanguskan sebagian besar bangunan utamanya. Saat ini, proses rekonstruksi sedang dilakukan dengan tujuan untuk menyelesaikan bangunan utama pada tahun 2026. Meskipun demikian, pengunjung masih dapat mengunjungi sebagian area Shuri Castle dan menyaksikan proses rekonstruksi tersebut.
Atraksi Shuri Castle
Shuri Castle memiliki banyak atraksi yang dapat dinikmati oleh pengunjung, baik di dalam maupun di luar benteng. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Gerbang Shureimon: Ini adalah gerbang yang dibangun pada awal abad ke-16 oleh Raja Sho Sei. Gerbang ini digunakan untuk pintu masuk upacara ke benteng, dan tidak bisa tidak merasa anggun saat berjalan di bawah atap genteng merah yang setinggi tujuh meter. Gerbang ini, seperti benteng, telah hancur beberapa kali dan dibangun kembali terakhir pada tahun 1958. Gerbang ini juga menjadi ikon Okinawa dan dapat dilihat tercetak pada uang kertas Jepang.
- Sonohyan Utaki Ishimon: Ini adalah gerbang batu yang menjadi pintu masuk ke hutan suci di mana raja berdoa untuk perjalanan yang aman setiap kali meninggalkan benteng. Gerbang ini dibangun pada tahun 1519 oleh Raja Sho Shin, dan masih berfungsi sebagai tempat suci hingga saat ini. Gerbang ini juga merupakan situs warisan dunia UNESCO.
- Seiden: Ini adalah bangunan utama di benteng, yang menjadi tempat singgah dan tahta raja Ryukyu. Bangunan ini adalah bangunan yang paling mewah dan menjadi landmark Okinawa. Desain dan warna arsitekturnya sangat berbeda dengan benteng-benteng di daratan Jepang. Bangunan ini hancur dalam kebakaran tahun 2019, dan sedang dalam proses rekonstruksi.
- Una Plaza: Ini adalah lapangan yang terletak di depan Seiden, dan digunakan untuk upacara-upacara pada masa lalu. Lapangan ini dikelilingi di tiga sisi lainnya oleh Hokuden (Balai Utara), Nanden (Balai Selatan), dan Hoshinmon (Gerbang Hoshin). Hokuden dan Nanden digunakan sebagai bangunan administrasi dan tempat menyambut utusan dari China dan Jepang daratan masing-masing. Kedua bangunan ini juga hancur dalam kebakaran tahun 2019, dan sedang dalam proses rekonstruksi.
- Shoin: Ini adalah ruang belajar dan kantor raja, di mana pejabat-pejabat diberi penghormatan. Ruangan ini memiliki dekorasi yang indah dan perabotan yang mewah, yang menunjukkan status dan kekayaan raja.
- Tomoyo: Ini adalah bangunan yang berisi replika Bridge of the Nations Bell, sebuah lonceng yang dibuat pada tahun 1458 oleh Raja Sho Taikyu untuk memperingati perdamaian dan persahabatan antara Ryukyu dan negara-negara lain. Lonceng ini juga menjadi simbol perdamaian dunia, dan dapat didengar setiap hari pada pukul 08:45 dan 12:00.
- Yuinchi: Ini adalah dapur kerajaan, di mana makanan dan minuman disiapkan untuk raja dan tamu-tamunya. Dapur ini memiliki peralatan masak yang kuno dan tradisional, yang menarik untuk dilihat.
- Enkaku-ji: Ini adalah kuil Buddha untuk keluarga kerajaan, yang dibangun pada tahun 1492 oleh Raja Sho Shin. Kuil ini memiliki arsitektur yang menawan, dengan atap genteng merah dan ukiran naga. Kuil ini juga memiliki patung Buddha yang berusia lebih dari 500 tahun.
- Ryutan: Ini adalah kolam yang indah, yang hampir selalu penuh dengan bebek-bebek yang bahagia, dan merupakan tempat yang menyenangkan untuk berjalan-jalan dengan tenang. Kolam ini terletak di dasar taman benteng, dan memiliki sebuah kuil kuno yang dibangun di atas sebuah panggung di atas kolam.
Cara Menuju dan Mengunjungi Shuri Castle
Shuri Castle terletak di Shuri, sebuah distrik kota Naha, ibu kota Prefektur Okinawa. Ada beberapa cara untuk menuju ke sana, yaitu dengan monorel, bus, atau taksi. Berikut adalah rinciannya:
- Monorel: Perjalanan dengan monorel membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Bandara Naha, atau sekitar 25 menit dari Kokusai Dori, jalan utama di pusat kota Naha. Pengunjung dapat turun di Stasiun Shuri atau Stasiun Gibo, lalu berjalan kaki sekitar 15 menit ke benteng.
- Bus: Perjalanan dengan bus membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari Kokusai Dori, atau sekitar 45 menit dari Bandara Naha. Ada beberapa pilihan bus yang dapat digunakan, yaitu bus nomor 1, 17, atau 46, yang berhenti di Shurijo Koen Iriguchi, lalu berjalan kaki sekitar 5 menit ke benteng; atau bus nomor 8, yang berhenti di Shurijo-mae, lalu berjalan kaki sekitar 1 menit ke benteng.
- Taksi: Perjalanan dengan taksi adalah pilihan yang paling mahal, tetapi juga paling cepat dan nyaman. Tarif taksi dari Bandara Naha ke Shuri Castle berkisar antara 2.000 hingga 3.000 yen, tergantung pada lalu lintas dan jarak. Pengunjung dapat memesan taksi di bandara, atau menggunakan aplikasi seperti Japan Taxi atau DiDi.
Untuk mengunjungi Shuri Castle, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar 820 yen untuk dewasa, 660 yen untuk siswa SMA, dan 310 yen untuk siswa SD dan SMP. Anak-anak di bawah 6 tahun gratis. Tiket ini berlaku untuk mengunjungi semua bangunan yang ada di dalam benteng, termasuk Seiden, Hokuden, Nanden, Shoin, Tomoyo, Yuinchi, dan Enkaku-ji. Pengunjung juga dapat membeli tiket tahunan yang memberikan akses tak terbatas ke benteng selama satu tahun dengan harga sebesar 1.640 yen untuk dewasa, 1.320 yen untuk siswa SMA, dan 620 yen untuk siswa SD dan SMP.
Shuri Castle buka setiap hari mulai pukul 08:30 hingga 18:00 (atau 19:00 pada musim panas). Pengunjung disarankan
- untuk mengunjungi Shuri Castle, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar 820 yen untuk dewasa, 660 yen untuk siswa SMA, dan 310 yen untuk siswa SD dan SMP. Anak-anak di bawah 6 tahun gratis. Tiket ini berlaku untuk mengunjungi semua bangunan yang ada di dalam benteng, termasuk Seiden, Hokuden, Nanden, Shoin, Tomoyo, Yuinchi, dan Enkaku-ji. Pengunjung juga dapat membeli tiket tahunan yang memberikan akses tak terbatas ke benteng selama satu tahun dengan harga sebesar 1.640 yen untuk dewasa, 1.320 yen untuk siswa SMA, dan 620 yen untuk siswa SD dan SMP.
Shuri Castle buka setiap hari mulai pukul 08:30 hingga 18:00 (atau 19:00 pada musim panas). Pengunjung disarankan untuk datang lebih awal untuk menghindari keramaian dan antrean, terutama pada akhir pekan atau hari libur. Pengunjung juga dapat mengikuti tur berpemandu yang disediakan oleh staf benteng, atau menggunakan audio guide yang tersedia dalam beberapa bahasa, seperti Jepang, Inggris, Mandarin, Korea, dan lainnya. Tur berpemandu dan audio guide memiliki biaya tambahan sebesar 300 yen per orang.
Shuri Castle adalah tempat yang menarik dan bersejarah, yang dapat memberikan pengalaman yang berbeda dari wisata Jepang lainnya. Di sini, pengunjung dapat merasakan nuansa dan atmosfer kerajaan Ryukyu, yang memiliki hubungan erat dengan China dan Asia Tenggara. Pengunjung juga dapat belajar tentang budaya, seni, dan tradisi Okinawa, yang kaya dan unik. Shuri Castle adalah salah satu warisan dunia yang harus dikunjungi saat berada di Okinawa.