Puerto Blest adalah sebuah pelabuhan kecil yang terletak di ujung cabang Blest dari Danau Nahuel Huapi, di provinsi Río Negro, Argentina. Pelabuhan ini adalah salah satu destinasi wisata yang populer di kawasan Bariloche, yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, kegiatan air yang menyenangkan, dan sejarah yang menarik. Saya berkesempatan untuk mengunjungi Puerto Blest pada bulan Desember tahun lalu, dan saya akan berbagi pengalaman saya di sini.

Cara ke Puerto Blest

Untuk mencapai Puerto Blest, saya harus naik kapal dari Puerto Pañuelo, yang terletak di semenanjung Llao Llao, sekitar 25 km dari kota Bariloche. Saya memesan tiket kapal sehari sebelumnya di kantor Turisur, salah satu operator tur yang menyediakan layanan ini. Harga tiket kapal adalah sekitar 1.500 peso Argentina (sekitar Rp 270.000) per orang, dan termasuk akses ke air terjun Cántaros dan danau Frías. Saya juga harus membayar biaya masuk ke Taman Nasional Nahuel Huapi, yang sekitar 800 peso Argentina (sekitar Rp 144.000) per orang.

Perjalanan kapal berlangsung sekitar satu jam, dan saya bisa menikmati pemandangan yang luar biasa di sepanjang jalan. Danau Nahuel Huapi memiliki warna hijau yang berbeda-beda, tergantung pada kedalaman dan cahaya matahari. Saya juga bisa melihat Pulau Centinela, di mana jenazah Perito Moreno, bapak dari taman nasional Argentina, dimakamkan. Kapal berhenti sebentar di pulau ini, dan saya bisa melihat sebuah tugu peringatan yang didirikan untuk menghormati jasa-jasanya.

Setelah itu, kapal melanjutkan perjalanan ke Puerto Blest, yang terletak di tepi sungai Frías, yang mengalir dari gunung Tronador. Saya bisa melihat pelabuhan dari kejauhan, dengan bangunan-bangunan berwarna merah dan putih yang berdiri di antara pepohonan hijau. Saya juga bisa melihat sebuah hotel besar, yang bernama Hotel Puerto Blest, yang menawarkan akomodasi mewah bagi para wisatawan. Saya tidak menginap di hotel ini, karena saya hanya menghabiskan satu hari di Puerto Blest, tetapi saya mendengar bahwa hotel ini memiliki fasilitas dan layanan yang bagus, seperti restoran, spa, kolam renang, dan kasino.

Air Terjun Cántaros

Setelah tiba di Puerto Blest, saya langsung menuju ke air terjun Cántaros, yang merupakan salah satu atraksi utama di sini. Untuk mencapai air terjun ini, saya harus berjalan kaki sekitar 20 menit melalui hutan hujan Valdivia, yang memiliki vegetasi yang lebat dan beragam. Saya bisa melihat berbagai jenis pohon, seperti palo santo, cemara Patagonia, dan cemara raksasa, yang memiliki usia lebih dari 1.500 tahun. Saya juga bisa mendengar suara burung, serangga, dan air mengalir di sepanjang jalan.

Saya akhirnya sampai di air terjun Cántaros, yang memiliki ketinggian sekitar 60 meter, dan jatuh dari danau Cántaros, yang terletak di atasnya. Air terjun ini memiliki warna biru yang jernih, dan mengeluarkan kabut yang menyegarkan. Saya bisa melihat sebuah jembatan kayu yang melintasi sungai, dan sebuah tangga yang menuju ke danau Cántaros. Saya memutuskan untuk naik tangga ini, yang memiliki sekitar 700 anak tangga, dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai puncaknya.

Saya tidak menyesal dengan keputusan saya, karena saya bisa melihat danau Cántaros, yang merupakan salah satu danau terindah yang pernah saya lihat. Danau ini memiliki warna biru yang dalam, dan dikelilingi oleh pegunungan yang bersalju. Saya bisa melihat sebuah pulau kecil di tengah danau, yang memiliki sebuah pohon cemara raksasa, yang merupakan pohon tertua di taman nasional ini. Saya juga bisa melihat sebuah plakat yang memberikan informasi tentang sejarah dan geologi dari danau ini. Saya merasa sangat damai dan kagum dengan keindahan alam ini.

Danau Frías

Setelah menuruni tangga dari danau Cántaros, saya kembali ke pelabuhan, dan naik kapal lagi untuk menuju ke danau Frías, yang terletak sekitar 3 km dari Puerto Blest. Perjalanan kapal berlangsung sekitar 15 menit, dan saya bisa melihat pemandangan yang berbeda dari sebelumnya. Danau Frías memiliki warna hijau yang aneh, yang disebabkan oleh sedimen yang berasal dari gletser di gunung Tronador. Danau ini juga memiliki air yang sangat dingin, sekitar 4°C, dan sangat dalam, sekitar 800 meter.

Saya turun di Puerto Alegre, yang merupakan sebuah pelabuhan kecil di tepi danau Frías. Di sini, saya bisa melihat sebuah kantor imigrasi, yang merupakan bagian dari perlintasan internasional Pérez Rosales, yang menghubungkan Argentina dengan Chili. Saya tidak melintasi perbatasan ini, karena saya tidak memiliki visa untuk masuk ke Chili, tetapi saya mendengar bahwa perjalanan ini sangat menarik, karena melibatkan naik bus, kapal, dan van, dan melewati berbagai bentang alam, seperti gunung, danau, dan hutan.

Saya memilih untuk tinggal di Puerto Alegre, dan menikmati pemandangan danau Frías. Saya bisa melihat gunung Tronador, yang merupakan gunung tertinggi di taman nasional ini, dengan ketinggian 3.491 meter. Gunung ini memiliki nama yang berarti “petir”, karena suara yang dihasilkan oleh gletser yang retak dan jatuh. Saya juga bisa melihat sebuah pulau kecil di tengah danau, yang memiliki sebuah patung perunggu dari Perito Moreno, yang merupakan orang pertama yang meneliti danau ini. Saya merasa sangat kagum dengan sosok dan karya dari orang ini.

Kembali ke Bariloche

Setelah menghabiskan beberapa jam di danau Frías, saya kembali ke pelabuhan, dan naik kapal lagi untuk kembali ke Puerto Blest. Saya masih bisa menikmati pemandangan yang indah di sepanjang jalan, dan saya merasa sangat bersyukur bisa mengunjungi tempat ini. Saya tiba di Puerto Blest sekitar pukul 16.00, dan saya langsung naik kapal lagi untuk kembali ke Puerto Pañuelo. Saya tiba di Puerto Pañuelo sekitar pukul 17.00, dan saya naik bus untuk kembali ke kota Bariloche. Saya tiba di kota Bariloche sekitar pukul 18.00, dan saya langsung menuju ke hotel saya untuk beristirahat.

Puerto Blest adalah sebuah pelabuhan kecil yang terletak di ujung cabang Blest dari Danau Nahuel Huapi, di provinsi Río Negro, Argentina. Pelabuhan ini adalah salah satu destinasi wisata yang populer di kawasan Bariloche, yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, kegiatan air yang menyenangkan, dan sejarah yang menarik. Saya berkesempatan untuk mengunjungi Puerto Blest pada bulan Desember tahun lalu, dan saya sangat menikmati pengalaman saya di sini. Saya bisa melihat air terjun Cántaros, yang memiliki ketinggian sekitar 60 meter, dan jatuh dari danau Cántaros, yang terletak di atasnya. Saya juga bisa melihat danau Frías, yang memiliki warna hijau yang aneh, dan dikelilingi oleh gunung Tronador, yang merupakan gunung tertinggi di taman nasional ini.

Saya juga bisa belajar tentang sejarah dan geologi dari Puerto Blest, yang terkait dengan Perito Moreno, bapak dari taman nasional Argentina. Saya sangat terkesan dengan karya dan jasa dari orang ini, yang berkontribusi besar untuk pelestarian alam dan budaya di negara ini. Puerto Blest adalah surga tersembunyi di Danau Nahuel Huapi, yang saya rekomendasikan untuk Anda kunjungi jika Anda berada di kawasan Bariloche. Saya yakin Anda tidak akan menyesal dengan keputusan Anda, karena Anda akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan di sin