Aset digital adalah aset yang berbentuk data digital yang dapat diperdagangkan atau dimiliki secara online, seperti mata uang kripto, token, atau smart contract. Aset digital memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari aset konvensional, seperti:
- Tidak memerlukan perantara. Aset digital dapat ditransfer langsung antara pemilik tanpa melibatkan pihak ketiga, seperti bank, broker, atau notaris. Hal ini dapat menghemat biaya, waktu, dan risiko transaksi.
- Tidak terbatas oleh batas geografis. Aset digital dapat diakses dan digunakan di mana saja dan kapan saja, selama ada koneksi internet. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas, likuiditas, dan efisiensi pasar.
- Tidak terpengaruh oleh inflasi. Aset digital memiliki jumlah yang terbatas dan tidak dapat dicetak atau ditambah secara sembarangan, seperti uang fiat. Hal ini dapat menjaga nilai dan daya beli aset digital dari pengaruh inflasi.
Namun, aset digital juga memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Kurangnya regulasi dan standar. Aset digital masih berada dalam zona abu-abu hukum di banyak negara, sehingga belum ada regulasi dan standar yang jelas dan konsisten yang mengatur penggunaan dan perlindungan aset digital. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian, kerentanan, dan sengketa hukum bagi pemilik aset digital.
- Rentan terhadap serangan siber. Aset digital bergantung pada teknologi informasi, seperti internet, komputer, dan perangkat lunak, yang dapat disusupi, diretas, atau dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan, pencurian, atau manipulasi aset digital.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, aset digital membutuhkan teknologi yang dapat menjamin keamanan, transparansi, dan akuntabilitas transaksi aset digital. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah teknologi blockchain.
Apa itu teknologi blockchain ?
Teknologi blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Teknologi ini terhubung melalui kriptografi dan penggunaannya sendiri tak bisa lepas dari mata uang Bitcoin dan Cryptocurrency.
Blockchain disebut juga sebagai buku besar terdistribusi, karena data yang disimpan dalam blockchain tersebar di banyak komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan peer-to-peer. Setiap komputer dalam jaringan disebut sebagai node, dan setiap node memiliki salinan data yang sama dan terbaru.
Data yang disimpan dalam blockchain disusun dalam blok-blok yang saling terhubung dalam sebuah rantai. Setiap blok berisi informasi tentang transaksi yang terjadi dalam jangka waktu tertentu, serta kode unik yang disebut hash yang mengidentifikasi blok tersebut. Hash juga mengandung informasi dari blok sebelumnya, sehingga membentuk rantai yang tidak dapat diputus atau diubah.
Untuk menambahkan blok baru ke dalam blockchain, node harus melakukan proses yang disebut sebagai penambangan (mining). Penambangan adalah proses menghitung hash baru berdasarkan kombinasi hash kriptografi sebelumnya. Proses ini membutuhkan daya komputasi yang tinggi dan memakan waktu yang lama. Node yang berhasil menemukan hash baru akan mendapatkan imbalan berupa aset digital, seperti Bitcoin.
Setiap transaksi yang terjadi dalam blockchain harus divalidasi oleh mayoritas node dalam jaringan. Jika ada node yang mencoba memalsukan atau mengubah data, transaksi tersebut akan ditolak oleh node lain yang memiliki data yang sama. Hal ini membuat blockchain menjadi sistem yang aman, transparan, dan terpercaya.
Bagaimana peranan teknologi blockchain dalam investasi aset digital ?
Teknologi blockchain memiliki peranan penting dalam investasi aset digital, karena dapat memberikan beberapa manfaat, seperti:
- Keamanan. Blockchain menggunakan kriptografi yang canggih untuk mengenkripsi data dan transaksi, sehingga tidak mudah diretas atau dimodifikasi. Blockchain juga menggunakan sistem konsensus yang demokratis untuk memvalidasi transaksi, sehingga tidak ada pihak yang dapat mengontrol atau memanipulasi data. Hal ini dapat melindungi aset digital dari kehilangan, pencurian, atau korupsi.
- Transparansi. Blockchain menyimpan data dan transaksi secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang terhubung dalam jaringan. Blockchain juga mencatat setiap perubahan atau peristiwa yang terjadi dalam data dan transaksi, sehingga dapat dilacak dan diaudit dengan mudah. Hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas, kejujuran, dan kepercayaan antara pihak yang terlibat dalam transaksi aset digital.
- Efisiensi. Blockchain memungkinkan transaksi aset digital dilakukan secara langsung dan otomatis, tanpa perlu melibatkan perantara, seperti bank, broker, atau notaris. Hal ini dapat menghemat biaya, waktu, dan risiko transaksi. Blockchain juga dapat mengurangi birokrasi, kesalahan, atau penundaan yang sering terjadi dalam sistem konvensional.
Namun, teknologi blockchain juga memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Skalabilitas. Blockchain memiliki keterbatasan dalam hal jumlah transaksi yang dapat diproses dalam satu waktu, karena setiap transaksi harus divalidasi oleh seluruh node dalam jaringan. Hal ini dapat menyebabkan kemacetan, keterlambatan, atau biaya transaksi yang tinggi, terutama ketika volume transaksi aset digital meningkat.
- Regulasi. Blockchain masih berada dalam zona abu-abu hukum di banyak negara, sehingga belum ada regulasi yang jelas dan konsisten yang mengatur penggunaan dan perlindungan aset digital. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian, kerentanan, dan sengketa hukum bagi pemilik aset digital. Hal ini juga dapat menghambat adopsi dan inovasi teknologi blockchain di berbagai sektor.
Untuk berinvestasi di aset digital, Anda perlu memahami apa itu aset digital, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja risiko dan peluang yang ada. Anda juga perlu memilih platform atau penyedia layanan yang terpercaya dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Beberapa jenis investasi di aset digital yang populer saat ini adalah:
- Investasi mata uang kripto: Mata uang kripto adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan nilai, menyediakan sarana pertukaran, dan berfungsi sebagai unit akun. Mata uang kripto memiliki jumlah yang terbatas dan tidak dapat dicetak atau ditambah secara sembarangan, seperti uang fiat. Beberapa mata uang kripto yang terkenal adalah Bitcoin, Ethereum, Tether, Dogecoin, dan Binance Coin. Untuk berinvestasi di mata uang kripto, Anda perlu memiliki dompet kripto, yaitu aplikasi atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan, mengirim, dan menerima mata uang kripto. Anda juga perlu membeli atau menjual mata uang kripto melalui bursa atau platform yang menyediakan layanan jual beli mata uang kripto, seperti Pintu, Tokocrypto, atau Indodax.
- Investasi token: Token adalah aset digital yang mewakili hak atau klaim atas sesuatu yang berharga, seperti barang, jasa, atau aset lainnya. Token dapat dibuat dan didistribusikan melalui smart contract, yaitu kode program yang berjalan di atas blockchain dan dapat mengeksekusi perjanjian secara otomatis. Token dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti token utilitas, token sekuritas, token non-fungibel, atau token stabil. Untuk berinvestasi di token, Anda perlu memiliki dompet kripto yang mendukung token yang Anda inginkan, serta membeli atau menjual token melalui platform yang menyediakan layanan jual beli token, seperti Binance, Uniswap, atau PancakeSwap.
- Investasi smart contract : Smart contract adalah aset digital yang berupa kode program yang berjalan di atas blockchain dan dapat mengeksekusi perjanjian secara otomatis. Smart contract dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pembayaran, pinjaman, asuransi, atau perdagangan. Smart contract dapat memberikan keuntungan, seperti efisiensi, transparansi, dan keamanan. Namun, smart contract juga memiliki risiko, seperti kesalahan, kelemahan, atau serangan. Untuk berinvestasi di smart contract, Anda perlu memiliki dompet kripto yang mendukung smart contract yang Anda inginkan, serta mengakses atau menggunakan smart contract melalui platform yang menyediakan layanan smart contract, seperti Ethereum, Binance Smart Chain, atau Solana.
Untuk memilih platform investasi yang terpercaya, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti:
- Legalitas: Pastikan platform investasi yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Platform yang terdaftar di OJK harus memenuhi standar dan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK, sehingga dapat memberikan perlindungan dan keamanan bagi investor. Anda dapat mengecek daftar platform investasi yang terdaftar di OJK.
- Reputasi : Cek ulasan dan reputasi platform tersebut di internet. Apakah banyak pengguna yang mengeluh atau puas dengan layanan platform tersebut ? Apakah platform tersebut memiliki track record yang baik dalam hal return, risiko, dan kinerja investasi? Anda dapat mencari informasi dari berbagai sumber, seperti website, media sosial, forum, atau blog yang membahas tentang investasi.
- Transparansi : Platform harus transparan dalam menyampaikan informasi, seperti profil, produk, dan risiko investasi. Anda harus dapat melihat detail dan riwayat investasi yang ingin Anda ikuti, serta memahami potensi keuntungan dan kerugian yang dapat Anda peroleh. Anda juga harus dapat melihat laporan keuangan dan kinerja platform secara berkala.
- Kemudahan: Platform harus mudah digunakan, baik dari sisi antarmuka, fitur, maupun proses. Anda harus dapat mengakses platform dengan cepat dan nyaman, baik melalui website, aplikasi, atau SMS. Anda juga harus dapat melakukan transaksi, seperti transfer, pencairan, atau pembayaran, dengan mudah dan aman, baik melalui bank, e-wallet, atau minimarket. Anda juga harus dapat menghubungi layanan pelanggan platform dengan mudah dan responsif, baik melalui telepon, email, atau chat.
Demikianlah peranan teknologi blockchain dalam investasi aset digital. Teknologi blockchain adalah teknologi yang revolusioner yang dapat memberikan solusi keamanan dan privasi, khususnya untuk keuangan berbasis internet yang dapat memproses perdagangan bernilai triliunan Namun, teknologi blockchain juga memiliki tantangan yang harus diatasi, agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pemilik aset digital.