Investasi adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan dan meningkatkan kesejahteraan di masa depan. Namun, banyak orang yang masih bingung atau ragu untuk memulai investasi, terutama bagi mereka yang masih pemula. Padahal, investasi tidak harus menunggu sampai punya uang banyak atau usia tua. Justru, investasi sebaiknya dimulai sedini mungkin agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Lalu, bagaimana cara memulai investasi yang benar dan menguntungkan? Apa saja yang perlu dipersiapkan dan dipelajari sebelum berinvestasi? Artikel ini akan memberikan panduan investasi untuk pemula dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Miliki Rasa Ingin Tahu untuk Menggali Pengetahuan Dasar tentang Investasi

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum berinvestasi adalah memiliki rasa ingin tahu dan semangat belajar tentang investasi. Anda perlu menggali pengetahuan dasar tentang apa itu investasi, apa saja jenis-jenis investasi, apa saja konsep-konsep penting dalam investasi, seperti risiko, imbal hasil, diversifikasi, dan lain-lain.

Anda bisa mencari sumber belajar investasi dari berbagai media, seperti buku, majalah, website, podcast, video, webinar, atau kursus online. Anda juga bisa bergabung dengan komunitas investor atau mengikuti seminar dan workshop tentang investasi. Hal ini akan membantu Anda memperluas wawasan dan jaringan Anda dalam dunia investasi.

Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi Anda

Setelah memiliki pengetahuan dasar tentang investasi, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dan jangka waktu investasi Anda. Tujuan investasi adalah alasan mengapa Anda berinvestasi dan apa yang ingin Anda capai dari investasi Anda. Jangka waktu investasi adalah periode waktu yang Anda rencanakan untuk menempatkan dananya di instrumen investasi tertentu.

Tujuan dan jangka waktu investasi akan mempengaruhi pilihan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Anda. Misalnya, jika tujuan Anda adalah untuk mempersiapkan dana pendidikan anak 10 tahun lagi, maka Anda bisa memilih instrumen investasi jangka panjang yang memiliki potensi imbal hasil tinggi, seperti saham atau reksa dana saham. Namun, jika tujuan Anda adalah untuk memiliki dana darurat 6 bulan lagi, maka Anda bisa memilih instrumen investasi jangka pendek yang memiliki likuiditas tinggi dan risiko rendah, seperti deposito atau reksa dana pasar uang.

Pahami Profil Risiko Anda

Profil risiko adalah karakteristik seseorang dalam menghadapi risiko dalam berinvestasi. Profil risiko dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, pendapatan, pengeluaran, aset, kewajiban, tujuan, jangka waktu, pengetahuan, pengalaman, dan preferensi Anda dalam berinvestasi. Profil risiko dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Investor konservatif adalah investor yang tidak suka mengambil risiko dan lebih mengutamakan keamanan dananya. Investor konservatif biasanya memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah dan imbal hasil stabil, seperti deposito atau obligasi.

Investor moderat adalah investor yang bersedia mengambil risiko sedang dan mengharapkan imbal hasil yang cukup baik. Investor moderat biasanya memilih instrumen investasi yang memiliki risiko menengah dan imbal hasil menarik, seperti reksa dana campuran atau saham blue chip.

Investor agresif adalah investor yang berani mengambil risiko tinggi dan mengejar imbal hasil yang maksimal. Investor agresif biasanya memilih instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi dan imbal hasil fluktuatif, seperti saham spekulatif atau cryptocurrency.

Anda perlu mengetahui profil risiko Anda agar bisa menyesuaikan pilihan instrumen investasi Anda dengan toleransi dan kapasitas Anda dalam menghadapi risiko. Anda juga perlu mengevaluasi profil risiko Anda secara berkala, karena profil risiko Anda bisa berubah seiring dengan perubahan kondisi keuangan dan tujuan Anda.

Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai dengan Tujuan, Jangka Waktu, dan Profil Risiko Anda

Setelah mengetahui tujuan, jangka waktu, dan profil risiko Anda, langkah berikutnya adalah memilih instrumen investasi yang sesuai dengan ketiga faktor tersebut. Ada banyak jenis instrumen investasi yang tersedia di pasar, baik di sektor riil maupun sektor finansial. Beberapa contoh instrumen investasi yang populer di Indonesia adalah:

  • Deposito: merupakan simpanan berjangka di bank yang memberikan bunga tetap dan jatuh tempo tertentu. Deposito cocok untuk investor konservatif yang ingin berinvestasi jangka pendek dengan risiko rendah dan imbal hasil stabil.
  • Obligasi: merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam dana dari masyarakat. Obligasi memberikan bunga tetap dan pokok pinjaman yang dikembalikan pada saat jatuh tempo. Obligasi cocok untuk investor konservatif atau moderat yang ingin berinvestasi jangka menengah atau panjang dengan risiko rendah atau menengah dan imbal hasil stabil atau menarik.
  • Reksa Dana: merupakan kumpulan dana dari para investor yang dikelola oleh manajer investasi profesional untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen pasar modal, seperti saham, obligasi, pasar uang, atau campuran. Reksa dana memiliki berbagai jenis sesuai dengan karakteristik portofolionya, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, atau reksa dana indeks. Reksa dana cocok untuk investor konservatif, moderat, atau agresif yang ingin berinvestasi jangka pendek, menengah, atau panjang dengan risiko rendah, menengah, atau tinggi dan imbal hasil stabil, menarik, atau fluktuatif.
  • Saham: merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas sebagian modal suatu perusahaan. Saham memberikan hak bagi pemegangnya untuk mendapatkan bagian dari laba perusahaan (dividen) dan kenaikan harga saham (capital gain). Saham cocok untuk investor moderat atau agresif yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan risiko menengah atau tinggi dan imbal hasil menarik atau fluktuatif.
  • Cryptocurrency: merupakan mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru. Cryptocurrency memiliki nilai tukar yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Cryptocurrency cocok untuk investor agresif yang ingin berinvestasi jangka pendek atau panjang dengan risiko tinggi dan imbal hasil fluktuatif.

Anda bisa memilih salah satu atau lebih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan, jangka waktu, dan profil risiko Anda. Anda juga bisa mempelajari lebih lanjut tentang masing-masing instrumen investasi dari sumber-sumber terpercaya.

Gunakan Sumber Dana yang Tepat untuk Berinvestasi

Langkah selanjutnya adalah menggunakan sumber dana yang tepat untuk berinvestasi. Sumber dana yang tepat adalah dana yang tidak akan mengganggu kebutuhan hidup Anda sehari-hari dan tidak akan membuat Anda terlilit hutang. Sumber dana yang tepat juga disebut sebagai uang dingin, yaitu uang yang tidak akan dibutuhkan dalam waktu dekat dan tidak akan dipengaruhi oleh kondisi darurat.

Anda bisa mendapatkan sumber dana yang tepat untuk berinvestasi dari beberapa cara, seperti:

  • Menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda setiap bulan untuk dialokasikan ke investasi. Anda bisa menggunakan prinsip pay yourself first , yaitu menyisihkan uang untuk investasi sebelum digunakan untuk pengeluaran lainnya.
  • Mengurangi pengeluaran tidak penting dan menghemat biaya hidup Anda. Anda bisa melakukan audit keuangan pribadi untuk mengetahui pengeluaran yang tidak terlalu dibutuhkan.
  • Menjual barang-barang yang tidak terpakai atau tidak dibutuhkan lagi. Anda bisa menjual barang-barang tersebut melalui platform online atau offline, seperti marketplace, sosial media, atau garage sale.
  • Mencari sumber penghasilan tambahan atau sampingan. Anda bisa memanfaatkan keahlian, hobi, atau minat Anda untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti menjadi freelancer, online teacher, content creator, atau reseller.

Anda perlu mengatur sumber dana yang tepat untuk berinvestasi dengan baik dan bijak. Anda juga perlu memastikan bahwa Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk mengantisipasi kondisi darurat yang bisa mengganggu investasi Anda.

Mulailah Berinvestasi Secara Bertahap dan Konsisten

Langkah terakhir adalah mulai berinvestasi secara bertahap dan konsisten. Anda tidak perlu menunggu sampai punya uang banyak untuk berinvestasi. Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil dan menambahnya secara berkala sesuai dengan kemampuan Anda. Hal ini akan membantu Anda membiasakan diri dengan proses investasi dan mengurangi risiko kerugian.

Anda juga perlu berinvestasi secara konsisten dan disiplin. Anda bisa membuat rencana investasi yang jelas dan realistis, seperti menentukan target imbal hasil, alokasi dana, frekuensi investasi, dan evaluasi investasi. Anda juga bisa menggunakan fasilitas auto-debit atau auto-invest dari platform investasi online yang Anda gunakan untuk memudahkan Anda berinvestasi secara rutin. Berinvestasi secara bertahap dan konsisten akan membantu Anda memanfaatkan efek compounding , yaitu bunga berbunga yang akan meningkatkan nilai investasi Anda secara signifikan dalam jangka panjang.

Demikianlah panduan investasi untuk pemula dengan langkah-langkah yang bisa Anda ikuti. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin memulai investasi. Selamat berinvestasi!