Père Lachaise Cemetery (Bahasa Prancis: Cimetière du Père-Lachaise) adalah kuburan terbesar di Paris, Prancis, dengan luas 44 hektar atau 110 ekar. Dengan lebih dari 3,5 juta pengunjung setiap tahun, kuburan ini adalah nekropolis yang paling banyak dikunjungi di dunia. Kuburan ini terkenal dengan makam-makam tokoh-tokoh terkenal di bidang seni, sastra, musik, politik, dan lain-lain. Kuburan ini juga merupakan taman yang indah dan asri, dengan lebih dari 5.000 pohon yang tumbuh di sana. Kuburan ini terletak di sisi timur laut Paris, dan selalu terbuka untuk umum tanpa membedakan agama atau ras.
Sejarah dan Deskripsi
Nama kuburan ini berasal dari Père François de la Chaise d’Aix (biasa disebut le Père La Chaise), seorang pengaku dosa Raja Louis XIV yang tinggal di rumah Yesuit yang dibangun pada tahun 1682 di lokasi bekas kapel. Rumah itu terletak di bukit yang menjadi tempat raja menyaksikan pertempuran antara pasukan Condé dan Turenne selama Fronde1. Kota Paris membeli tanah itu pada tahun 18041. Kuburan ini didirikan oleh Napoleon pada tahun yang sama, dengan rencana yang dibuat oleh Alexandre-Théodore Brongniart. Tanah itu kemudian diperluas.
Napoleon, yang telah dinobatkan sebagai Kaisar oleh Senat tiga hari sebelumnya, telah menyatakan selama Konsulat bahwa “Setiap warga negara berhak untuk dimakamkan tanpa memandang ras atau agama” . Setelah penutupan Kuburan Orang-orang Suci Tak Berdosa pada tanggal 1 Desember 1780 dan karena kuburan-kuburan kota Paris penuh, beberapa kuburan baru dan besar, di luar wilayah ibu kota, menggantikannya: Kuburan Montmartre di utara, Père Lachaise di timur, dan Kuburan Montparnasse di selatan. Dekat tengah kota adalah Kuburan Passy.
Pejabat Prancis menyetujui transformasi 17 hektar Mont-Louis menjadi Kuburan Timur pada tahun 1803 dan pekerjaan itu diberikan kepada arsitek neoklasik Alexandre-Theodore Brongniart. Dia menggunakan taman bergaya Inggris sebagai inspirasi, merancang kuburan dengan jalur tidak rata yang dihiasi dengan berbagai pohon dan tanaman dan dilapisi dengan makam-makam yang terukir. Dia mengantisipasi berbagai monumen pemakaman tetapi hanya satu yang akhirnya dibangun: makam keluarga Greffulhe, dalam gaya neo-Gothic yang halus.
Kuburan ini awalnya tidak populer karena lokasinya yang jauh dari pusat kota dan karena tidak ada orang terkenal yang dimakamkan di sana . Untuk menarik minat masyarakat, pihak kota memindahkan jenazah beberapa tokoh terkenal ke sana, seperti penyair Jean de La Fontaine dan dramawan Molière pada tahun 1804 . Hal ini berhasil meningkatkan popularitas kuburan ini, dan banyak orang mulai memilih untuk dimakamkan di sana.
Pada tahun 1817, jenazah pasangan cinta legendaris Peter Abelard dan Héloïse dipindahkan ke sana dari biara Paraclete 2. Jenazah mereka dikatakan sebagai tulang-tulang tertua yang dapat diidentifikasi di kuburan itu . Makam mereka menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung.
Pada tahun 1830-an, kuburan ini menjadi tempat pemakaman bagi banyak korban Revolusi Juli, termasuk Jenderal Maximilien Sébastien Foy Makamnya didanai oleh sumbangan publik dan dihiasi dengan patung karya David d’Angers 2. Kuburan ini juga menjadi tempat peringatan bagi tiga peristiwa Perang Dunia I: Pertempuran Verdun, Pertempuran Somme, dan Pertempuran Marne .
Pada tahun 1871, kuburan ini menjadi saksi bisu dari pembantaian terakhir Komune Paris, ketika 147 komunis ditembak mati di Tembok Federasi oleh tentara Versailles . Tembok itu sekarang menjadi monumen untuk mengenang para korban.
Pada tahun 1880, jenazah penyair dan dramawan Oscar Wilde dipindahkan ke sana dari kuburan Bagneux .Makamnya dirancang oleh Jacob Epstein dan dihiasi dengan patung malaikat yang kontroversial . Makam itu sering ditandai dengan ciuman bibir oleh penggemarnya.
Pada tahun 1971, penyanyi rock Jim Morrison dari band The Doors dimakamkan di sana . Makamnya menjadi salah satu makam paling banyak dikunjungi di dunia, dan sering menjadi tempat ziarah bagi penggemar musik
Lokasi dan Akses
Kuburan Père Lachaise terletak di Boulevard de Ménilmontant, di arondisemen ke-20 Paris 1. Stasiun Métro Paris Philippe Auguste di Jalur 2 berada di sebelah pintu masuk utama, sedangkan stasiun Père Lachaise, di Jalur 2 dan Jalur 3, berjarak 500 meter dari pintu masuk samping
Kuburan ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.30 pada hari Senin hingga Jumat, dari pukul 08.30 hingga 17.30 pada hari Sabtu, dan dari pukul 09.00 hingga 17.30 pada hari Minggu . Kuburan ini gratis untuk dikunjungi, tetapi ada biaya untuk panduan audio atau tur berpemandu .
Kuburan ini memiliki lebih dari 70.000 makam yang tersebar di dalam lima divisi utama . Ada peta yang tersedia di pintu masuk atau secara online untuk membantu pengunjung menemukan makam-makam tertentu . Beberapa makam yang paling terkenal adalah:
- Makam Abelard dan Héloïse (Divisi 7)
- Makam Molière (Divisi 25)
- Makam La Fontaine (Divisi 25)
- Makam Chopin (Divisi 11)
- Makam Balzac (Divisi 48)
- Makam Delacroix (Divisi 49)
- Makam Proust (Divisi 85)
- Makam Bizet (Divisi 68)
- Makam Piaf (Divisi 97)
- Makam Wilde (Divisi 89)
- Makam Bernhardt (Divisi 44)
- Makam Morrison (Divisi 6)
Père Lachaise Cemetery adalah kuburan yang tidak hanya menyimpan jasad-jasad orang-orang terkenal, tetapi juga cerita-cerita yang menginspirasi. Kuburan ini juga merupakan taman yang menawarkan keindahan alam dan kesenian. Kuburan ini adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Paris.