Reksa dana adalah salah satu jenis investasi yang populer di Indonesia. Reksa dana adalah kumpulan dana dari banyak investor yang dikelola oleh manajer investasi profesional ke dalam berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, pasar uang, atau campuranReksa dana memiliki banyak keuntungan, seperti mudah diakses, terdiversifikasi, likuid, dan transparan.

Namun, reksa dana juga memiliki risiko, seperti kerugian modal, fluktuasi nilai, atau penurunan kinerja. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memilih reksa dana yang tepat sesuai dengan tujuan, profil risiko, dan jangka waktu investasi mereka. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan investasi reksa dana adalah kinerja manajer investasi.

Manajer investasi adalah pihak yang bertanggung jawab mengelola dana investasi reksa dana sesuai dengan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. Manajer investasi harus memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan terdaftar di Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI). Manajer investasi harus memiliki kompetensi, integritas, dan pengalaman yang baik dalam mengelola portofolio investasi.

Kinerja manajer investasi dapat dilihat dari hasil yang dicapai oleh reksa dana yang dikelolanya. Kinerja reksa dana dapat diukur dari beberapa aspek, seperti return, risiko, biaya, dan dampak sosial dan lingkungan.

Berikut adalah beberapa cara untuk menilai kinerja manajer investasi dalam memilih reksa dana :

  • Return. Return adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi reksa dana dalam periode tertentu. Return dapat dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) per unit reksa dana, yang merupakan harga jual atau beli reksa dana pada setiap hari bursa. Return dapat dihitung dengan rumus berikut: Return = (NAB akhir - NAB awal + distribusi) / NAB awal x 100%

Return dapat dibandingkan dengan return reksa dana sejenis, return indeks acuan, atau return target yang diharapkan. Return yang tinggi menunjukkan kinerja manajer investasi yang baik dalam menghasilkan keuntungan bagi investor. Namun, return yang tinggi juga dapat menunjukkan risiko yang tinggi, sehingga perlu dilihat juga dari aspek risiko.

Standar deviasi adalah ukuran variabilitas atau fluktuasi return reksa dana dalam periode tertentu. Standar deviasi yang tinggi menunjukkan return reksa dana yang tidak stabil atau berubah-ubah. Standar deviasi dapat dibandingkan dengan standar deviasi reksa dana sejenis, standar deviasi indeks acuan, atau standar deviasi target yang diharapkan. Standar deviasi yang rendah menunjukkan kinerja manajer investasi yang baik dalam mengendalikan risiko.

Beta adalah ukuran sensitivitas atau ketergantungan return reksa dana terhadap return indeks acuan. Beta yang tinggi menunjukkan return reksa dana yang bergerak searah dan lebih besar daripada return indeks acuan. Beta yang rendah menunjukkan return reksa dana yang bergerak tidak searah atau lebih kecil daripada return indeks acuan. Beta dapat dibandingkan dengan beta reksa dana sejenis, beta indeks acuan, atau beta target yang diharapkan. Beta yang sesuai dengan profil risiko investor menunjukkan kinerja manajer investasi yang baik dalam menyesuaikan portofolio investasi.

Rasio Sharpe adalah ukuran efisiensi atau keseimbangan antara return dan risiko reksa dana. Rasio Sharpe dihitung dengan membagi selisih antara return reksa dana dengan return bebas risiko (seperti deposito) dengan standar deviasi reksa dana. Rasio Sharpe yang tinggi menunjukkan return reksa dana yang tinggi dengan risiko yang rendah. Rasio Sharpe dapat dibandingkan dengan rasio Sharpe reksa dana sejenis, rasio Sharpe indeks acuan, atau rasio Sharpe target yang diharapkan. Rasio Sharpe yang tinggi menunjukkan kinerja manajer investasi yang baik dalam mengoptimalkan portofolio investasi.

  • Biaya. Biaya adalah pengeluaran yang harus ditanggung oleh investor untuk berinvestasi reksa dana. Biaya dapat berupa biaya pembelian, biaya penjualan, biaya pengalihan, biaya manajemen, biaya kustodian, biaya administrasi, atau biaya lainnya. Biaya dapat mengurangi return yang diperoleh oleh investor. Biaya dapat dilihat dari prospektus reksa dana, laporan keuangan reksa dana, atau laporan manajer investasi. Biaya dapat dibandingkan dengan biaya reksa dana sejenis, biaya indeks acuan, atau biaya target yang diharapkan. Biaya yang rendah menunjukkan kinerja manajer investasi yang baik dalam menghemat pengeluaran.

  • Dampak sosial dan lingkungan. Dampak sosial dan lingkungan adalah dampak yang ditimbulkan oleh investasi reksa dana terhadap masyarakat dan lingkungan. Dampak sosial dan lingkungan dapat berupa positif atau negatif, seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, melindungi hak asasi manusia, mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan sumber daya alam, atau sebaliknya. Dampak sosial dan lingkungan dapat diukur dengan beberapa indikator, seperti ESG (environmental, social, and governance), SRI (socially responsible investing), atau SDGs (sustainable development goals). Dampak sosial dan lingkungan dapat dilihat dari laporan keberlanjutan reksa dana, laporan ESG reksa dana, atau laporan manajer investasi. Dampak sosial dan lingkungan dapat dibandingkan dengan dampak reksa dana sejenis, dampak indeks acuan, atau dampak target yang diharapkan. Dampak sosial dan lingkungan yang positif menunjukkan kinerja manajer investasi yang baik dalam berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Untuk membeli reksa dana, Anda harus melakukan beberapa langkah berikut :

NAB adalah singkatan dari Nilai Aktiva Bersih, yang merupakan nilai total aset dari suatu reksa dana setelah dikurangi oleh kewajiban atau beban yang ada. NAB digunakan sebagai indikator kinerja reksa dana dan sebagai dasar untuk menghitung harga per unit penyertaan dalam reksa dana. NAB reksa dana dapat berubah setiap hari sesuai dengan pergerakan harga pasar dari instrumen investasi yang dimiliki oleh reksa dana. NAB reksa dana dapat dihitung dengan rumus berikut:
NAB = (Nilai Aset - Nilai Kewajiban) / Jumlah Unit Penyertaan

Nilai aset adalah nilai pasar dari semua instrumen investasi yang dimiliki oleh reksa dana, seperti saham, obligasi, pasar uang, atau campuran. Nilai aset dapat dilihat dari laporan keuangan reksa dana atau laporan harian bank kustodian.Nilai kewajiban adalah nilai dari semua kewajiban atau beban yang harus ditanggung oleh reksa dana, seperti biaya pembelian, biaya penjualan, biaya pengalihan, biaya manajemen, biaya kustodian, biaya administrasi, atau biaya lainnya. Nilai kewajiban dapat dilihat dari prospektus reksa dana atau laporan keuangan reksa dana. Jumlah unit penyertaan adalah jumlah unit reksa dana yang dimiliki oleh semua investor pada suatu waktu tertentu. Jumlah unit penyertaan dapat dilihat dari laporan harian bank kustodian atau laporan manajer investasi. NAB reksa dana dapat dilihat dari situs web OJK Investasi atau Pasar Modal OJK. Anda juga dapat melihat NAB reksa dana dari platform reksa dana online yang Anda gunakan, seperti BareksaIpotfundBibitBukalapak, atau Tokopedia.

Kesimpulan

Manajer investasi adalah pihak yang bertanggung jawab mengelola dana investasi reksa dana sesuai dengan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. Kinerja manajer investasi dapat dilihat dari hasil yang dicapai oleh reksa dana yang dikelolanya. Kinerja reksa dana dapat diukur dari beberapa aspek, seperti return, risiko, biaya, dan dampak sosial dan lingkungan. Investor dapat menilai kinerja manajer investasi dengan membandingkan indikator-indikator tersebut dengan reksa dana sejenis, indeks acuan, atau target yang diharapkan.

Saya harap penjelasan ini membantu dan bermanfaat untuk anda dalam memahami reksa dana. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya