Investasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan dari modal yang dimiliki. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai negara, baik itu negara maju, berkembang, atau miskin. Negara berkembang adalah negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi, sosial, dan politik yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko dan hambatan yang besar. Negara berkembang dapat menjadi pilihan yang menarik dan menguntungkan bagi investor yang ingin mencari peluang baru, tantangan baru, dan dampak baru.Investasi di negara berkembang berarti memberikan modal usaha kepada sektor-sektor yang bergerak di negara berkembang, seperti infrastruktur, energi, teknologi, kesehatan, atau pendidikan.
Investasi di negara berkembang memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan pertumbuhan dan diversifikasi. Investasi di negara berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan dan diversifikasi portofolio investasi, dengan menjangkau pasar yang lebih luas, dinamis, dan potensial. Menurut sebuah studi, negara berkembang diperkirakan akan menyumbang sekitar 60% dari pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024.
- Meningkatkan imbal hasil dan keuntungan. Investasi di negara berkembang dapat meningkatkan imbal hasil dan keuntungan investasi, dengan memanfaatkan peluang yang lebih besar, biaya yang lebih rendah, dan insentif yang lebih menarik. Menurut sebuah studi, negara berkembang memiliki rata-rata imbal hasil investasi sebesar 17,4% pada tahun 2019, lebih tinggi dari negara maju yang hanya 11,8%.
- Meningkatkan dampak sosial dan lingkungan. Investasi di negara berkembang dapat meningkatkan dampak sosial dan lingkungan investasi, dengan berkontribusi pada pembangunan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat di negara berkembang. Menurut sebuah studi, investasi di negara berkembang dapat menciptakan sekitar 20 juta lapangan kerja, mengurangi kemiskinan sebesar 14%, dan mengurangi emisi karbon sebesar 25%.
Namun, investasi di negara berkembang juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:
- Menghadapi risiko yang tinggi. Investasi di negara berkembang memiliki risiko yang tinggi karena negara berkembang harus menghadapi berbagai masalah, seperti ketidakstabilan politik, korupsi, konflik, inflasi, atau krisis. Hal ini membutuhkan investor untuk memiliki pengetahuan, pengalaman, dan jaringan yang cukup, serta berhati-hati dalam mengambil keputusan.
- Mengikuti regulasi yang berubah. Investasi di negara berkembang harus mengikuti regulasi yang berubah dari pemerintah atau lembaga terkait, yang berkaitan dengan aspek hukum, pajak, atau perlindungan investor. Hal ini membutuhkan investor untuk terus memperbarui dan mematuhi regulasi yang berlaku, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.
- Mengatasi masalah infrastruktur. Investasi di negara berkembang harus mengatasi masalah infrastruktur yang dapat mengganggu operasional, pemasaran, atau distribusi investasi, seperti transportasi, komunikasi, listrik, atau air. Hal ini membutuhkan investor untuk memiliki sumber daya, teknologi, dan mitra yang handal, serta beradaptasi dengan kondisi setempat.
Oleh karena itu, investasi di negara berkembang membutuhkan strategi dan tips yang tepat agar dapat berhasil dan menguntungkan. Potensi investasi di negara berkembang adalah potensi untuk mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkan di negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi, sosial, dan politik yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko dan hambatan yang besar.
Potensi investasi di negara berkembang dapat berasal dari beberapa faktor, antara lain:
- Sumber daya alam/komoditas yang beragam dan melimpah. Negara-negara berkembang memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai sektor, seperti pertanian, pertambangan, energi, atau pariwisata. Sumber daya alam ini dapat menjadi daya tarik bagi investor yang ingin memasok, mengolah, atau menjual produk-produk berbasis komoditas.
- Populasi generasi muda, berjumlah banyak dan sedang berkembang. Negara-negara berkembang memiliki populasi yang mayoritas berusia muda, yang berpotensi menjadi konsumen, pekerja, atau pengusaha yang produktif dan dinamis. Populasi ini dapat menjadi pasar yang besar dan potensial bagi investor yang ingin menawarkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, atau gaya hidup mereka.
- Stabilitas politik (yang relatif). Negara-negara berkembang memiliki stabilitas politik yang relatif, yang dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan aman. Stabilitas politik ini dapat ditunjukkan oleh adanya pemerintahan yang demokratis, transparan, dan akuntabel, serta adanya hubungan yang baik antara negara-negara berkembang dengan negara-negara lain, baik di tingkat regional maupun global.
- Pengelolaan manajemen fiskal yang bijaksana. Negara-negara berkembang memiliki pengelolaan manajemen fiskal yang bijaksana, yang dapat menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran negara, serta mengurangi utang dan defisit. Pengelolaan manajemen fiskal ini dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan investor terhadap perekonomian negara-negara berkembang, serta memberikan insentif dan fasilitas bagi investor.
- Lokasi yang strategis terhadap perekonomian raksasa Cina dan India. Negara-negara berkembang memiliki lokasi yang strategis terhadap perekonomian raksasa Cina dan India, yang merupakan pasar dan mitra dagang yang besar dan penting. Lokasi ini dapat memberikan akses dan peluang bagi investor untuk berinteraksi, berkolaborasi, atau bersaing dengan Cina dan India, baik di bidang perdagangan, investasi, atau kerjasama
Investasi di negara berkembang adalah salah satu cara untuk mengeksplorasi potensi investasi yang baru, menantang, dan berdampak. Investasi di negara berkembang memiliki manfaat, tantangan, dan tips yang perlu dipahami dan diterapkan oleh investor.
Jenis investasi yang cocok untuk negara berkembang adalah jenis investasi yang dapat memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang terukur dan dapat diminimalisir. Jenis investasi ini biasanya berhubungan dengan sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan yang besar, seperti infrastruktur, energi, teknologi, kesehatan, atau pendidikan.
Berikut adalah beberapa contoh jenis investasi yang cocok untuk negara berkembang:
- Reksadana. Reksadana adalah jenis investasi yang menghimpun dana dari banyak investor untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen pasar modal, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Reksadana cocok untuk negara berkembang karena dapat memberikan keuntungan yang tinggi, diversifikasi yang luas, dan manajemen yang profesional. Reksadana juga memiliki berbagai jenis sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi, seperti reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, atau reksadana campuran.
- Obligasi. Obligasi adalah jenis investasi yang berupa surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk memperoleh dana dari investor. Obligasi cocok untuk negara berkembang karena dapat memberikan keuntungan yang stabil, risiko yang rendah, dan perlindungan hukum. Obligasi juga memiliki berbagai jenis sesuai dengan penerbit, jangka waktu, atau fitur tambahan, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, obligasi jangka pendek, obligasi jangka panjang, atau obligasi konversi.
- Saham. Saham adalah jenis investasi yang berupa bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham cocok untuk negara berkembang karena dapat memberikan keuntungan yang tinggi, likuiditas yang tinggi, dan hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Saham juga memiliki berbagai jenis sesuai dengan hak dan kewajiban, seperti saham biasa, saham preferen, saham syariah, atau saham lapis dua
Dengan demikian, investasi di negara berkembang dapat menjadi pilihan yang menarik dan menguntungkan bagi investor yang ingin berkontribusi dalam dunia global. Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di negara berkembang? Apa negara yang paling Anda minati ?