Matterhorn adalah salah satu gunung tertinggi dan terkenal di Pegunungan Alpen, yang berada di perbatasan antara Swiss dan Italia. Gunung ini memiliki ketinggian 4.478 meter di atas permukaan laut, dan bentuk yang khas, yaitu berupa piramida yang runcing. Gunung ini merupakan ikon dari desa Zermatt di Swiss, dan juga menjadi daya tarik bagi para pendaki, wisatawan, dan seniman dari seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang asal-usul, sejarah, geologi, dan keindahan dari gunung Matterhorn.
Asal-Usul Nama Matterhorn
Nama Matterhorn berasal dari bahasa Jerman, yang berarti “puncak di padang rumput”. Nama ini mengacu pada lokasi gunung ini, yang berada di antara padang rumput yang subur di lembah Mattertal di Swiss. Nama ini pertama kali digunakan oleh penduduk setempat pada abad ke-16, dan kemudian menjadi nama resmi gunung ini di Swiss.
Di sisi Italia, gunung ini dikenal dengan nama Monte Cervino, yang berarti “gunung rusa”. Nama ini berasal dari bahasa Latin, yang berarti “gunung yang berwarna cokelat”. Nama ini mengacu pada warna gunung ini, yang berubah-ubah tergantung pada cuaca dan waktu. Nama ini pertama kali digunakan oleh penduduk setempat pada abad ke-15, dan kemudian menjadi nama resmi gunung ini di Italia.
Di sisi Prancis, gunung ini dikenal dengan nama Mont Cervin, yang merupakan adaptasi dari nama Italia. Nama ini juga berarti “gunung rusa”, dan digunakan oleh penduduk setempat yang berbahasa Prancis di wilayah Valais di Swiss.
Sejarah Pendakian Matterhorn
Matterhorn adalah salah satu gunung yang paling sulit dan berbahaya untuk didaki, karena memiliki empat dinding yang curam dan berbatu, serta empat punggungan yang tajam. Gunung ini juga sering dilanda badai, salju, dan longsor, yang membuat pendakian menjadi lebih berisiko. Gunung ini menjadi tantangan bagi para pendaki dari berbagai negara, yang berlomba-lomba untuk mencapai puncaknya.
Pendakian pertama yang berhasil dilakukan ke puncak Matterhorn adalah pada tanggal 14 Juli 1865, oleh sekelompok pendaki yang dipimpin oleh Edward Whymper, seorang pendaki dan seniman asal Inggris. Mereka menggunakan jalur Hörnligrat, yaitu punggungan yang mengarah ke utara dari gunung ini. Mereka berhasil mencapai puncak setelah berjuang selama empat jam, dan menjadi orang-orang pertama yang melihat pemandangan dari puncak Matterhorn.
Namun, pendakian ini juga berakhir dengan tragedi, karena saat turun, empat dari tujuh anggota tim, yaitu Charles Hudson, Francis Douglas, Douglas Robert Hadow, dan Michel Croz, terjatuh dari ketinggian 1.200 meter, dan tewas seketika. Tali yang mengikat mereka dengan tiga anggota lainnya, yaitu Edward Whymper, Peter Taugwalder ayah, dan Peter Taugwalder anak, putus karena tidak kuat menahan beban. Tiga orang yang selamat hanya bisa menyaksikan kematian teman-teman mereka dengan tak berdaya.
Kecelakaan ini mengejutkan dunia, dan menandai akhir dari era keemasan pendakian Alpen. Sejak saat itu, banyak aturan dan standar keselamatan yang dibuat untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi lagi. Potongan tali yang putus saat kecelakaan itu masih disimpan di Matterhorn Museum di Zermatt, sebagai saksi bisu dari tragedi tersebut.
Pendakian pertama yang berhasil dilakukan ke puncak Matterhorn dari sisi Italia adalah pada tanggal 17 Juli 1865, hanya tiga hari setelah pendakian dari sisi Swiss. Pendakian ini dilakukan oleh sekelompok pendaki yang dipimpin oleh Jean-Antoine Carrel, seorang pandu gunung asal Italia. Mereka menggunakan jalur Furggengrat, yaitu punggungan yang mengarah ke barat dari gunung ini. Mereka berhasil mencapai puncak setelah berjuang selama 28 jam, dan menjadi orang-orang pertama yang melihat pemandangan dari puncak Matterhorn dari sisi Italia.
Pendakian pertama yang berhasil dilakukan ke puncak Matterhorn dari sisi Prancis adalah pada tanggal 31 Juli 1865, hanya dua minggu setelah pendakian dari sisi Swiss dan Italia. Pendakian ini dilakukan oleh sekelompok pendaki yang dipimpin oleh Edward Whymper, yang kembali ke Matterhorn setelah tragedi yang menimpanya. Mereka menggunakan jalur Liongrat, yaitu punggungan yang mengarah ke selatan dari gunung ini. Mereka berhasil mencapai puncak setelah berjuang selama tujuh jam, dan menjadi orang-orang pertama yang melihat pemandangan dari puncak Matterhorn dari sisi Prancis.
Pendakian pertama yang berhasil dilakukan ke puncak Matterhorn dari sisi timur adalah pada tanggal 13 Agustus 1871, enam tahun setelah pendakian dari sisi lainnya. Pendakian ini dilakukan oleh sekelompok pendaki yang dipimpin oleh John Tyndall, seorang ilmuwan dan pendaki asal Irlandia. Mereka menggunakan jalur Zmuttgrat, yaitu punggungan yang mengarah ke timur dari gunung ini. Mereka berhasil mencapai puncak setelah berjuang selama 12 jam, dan menjadi orang-orang pertama yang melihat pemandangan dari puncak Matterhorn dari sisi timur.
Geologi Matterhorn
Matterhorn adalah hasil dari proses tektonik yang terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, ketika lempeng Afrika dan Eropa bertabrakan, dan membentuk Pegunungan Alpen. Gunung ini terdiri dari beberapa lapisan batuan yang berbeda, yang berasal dari lempeng yang bergerak dan terlipat.
Lapisan batuan paling atas dari Matterhorn adalah gneis, yaitu batuan metamorf yang berasal dari lempeng Afrika, yang terangkat ke atas oleh lempeng Eropa. Lapisan ini berwarna abu-abu, dan memiliki tekstur yang kasar dan berkilau. Lapisan ini membentuk sebagian besar puncak dan dinding gunung ini.
Lapisan batuan di bawah gneis adalah ofiolit, yaitu batuan beku yang berasal dari dasar laut, yang terangkat ke atas oleh lempeng Afrika. Lapisan ini berwarna hijau, dan memiliki tekstur yang halus dan licin. Lapisan ini membentuk sebagian kecil puncak dan dinding gunung ini, terutama di sisi barat dan selatan.
Lapisan batuan di bawah ofiolit adalah batuan sedimen, yaitu batuan yang terbentuk dari endapan-endapan yang mengeras, yang berasal dari lempeng Eropa. Lapisan ini berwarna cokelat, dan memiliki tekstur yang berlapis-lapis dan rapuh. Lapisan ini membentuk sebagian besar dasar dan kaki gunung ini, terutama di sisi timur dan utara.
Keindahan Matterhorn
Matterhorn adalah salah satu gunung yang paling indah di dunia, karena memiliki bentuk yang simetris dan unik, serta pemandangan yang spektakuler dari berbagai sisi. Gunung ini menjadi objek yang menarik bagi para wisatawan, fotografer, dan seniman, yang ingin mengabadikan keindahan gunung ini dalam berbagai media.
Salah satu cara untuk menikmati keindahan Matterhorn adalah dengan naik kereta api cogwheel dari Zermatt ke Gornergrat, yang merupakan sebuah puncak yang berada di seberang gunung ini. Dari sini, kita bisa melihat pemandangan Matterhorn yang luar biasa, dengan latar belakang gletser Gorner, yang merupakan gletser terbesar di Pegunungan Alpen. Dari sini, kita juga bisa melihat pemandangan pegunungan Alpen lainnya, seperti Monte Rosa, Weisshorn, atau Breithorn. Dari sini, kita juga bisa mengambil foto atau video dari pemandangan ini, atau bahkan berinteraksi dengan binatang-binatang yang ada di sana, seperti kambing, sapi, atau tupai.
Cara lain untuk menikmati keindahan Matterhorn adalah dengan naik gondola dari Zermatt ke Klein Matterhorn, yang merupakan sebuah puncak yang berada di sebelah gunung ini. Dari sini, kita bisa melihat pemandangan Matterhorn yang dekat dan jelas, dengan latar belakang langit biru atau awan putih. Dari sini, kita juga bisa melihat pemandangan gletser Theodul, yang merupakan gletser terpanjang di Pegunungan Alpen. Dari sini, kita juga bisa mengunjungi Glacier Palace, yaitu sebuah istana es yang berada di bawah permukaan gletser, yang memiliki berbagai patung, terowongan, dan ruangan yang terbuat dari es.
Cara lain lagi untuk menikmati keindahan Matterhorn adalah dengan berjalan kaki di sekitar desa Zermatt, yang merupakan desa pegunungan yang bebas dari kendaraan bermotor, yang menjaga keaslian dan kebersihan lingkungannya. Di desa ini, kita bisa melihat pemandangan Matterhorn yang berbeda-beda, tergantung pada sudut dan jarak pandang kita. Di desa ini, kita juga bisa melihat pemandangan desa yang indah dan unik, dengan bangunan-bangunan yang bergaya tradisional, seperti rumah-rumah kayu, gereja-gereja, atau hotel-hotel. Di desa ini, kita juga bisa berbelanja dan bersantap di berbagai toko, restoran, atau kafe, yang menyajikan berbagai barang, makanan, dan minuman khas Zermatt.
Matterhorn adalah salah satu gunung tertinggi dan terkenal di Pegunungan Alpen, yang berada di perbatasan antara Swiss dan Italia. Gunung ini memiliki bentuk yang simetris dan unik, serta pemandangan yang spektakuler dari berbagai sisi. Gunung ini menjadi objek yang menarik bagi para pendaki, wisatawan, dan seniman dari seluruh dunia. Gunung ini juga memiliki sejarah yang panjang dan dramatis, yang melibatkan berbagai peristiwa dan tokoh yang terkenal. Gunung ini juga memiliki geologi yang kompleks dan menarik, yang melibatkan berbagai jenis batuan yang berbeda. Gunung ini juga memiliki keindahan yang luar biasa, yang bisa dinikmati dengan berbagai cara, seperti naik kereta api, gondola, atau berjalan kaki.