Kuil Meiji adalah salah satu kuil Shinto terbesar dan terpopuler di Jepang, yang terletak di Shibuya, Tokyo. Kuil ini didedikasikan untuk menghormati arwah Kaisar Meiji dan istrinya, Permaisuri Shoken, yang memainkan peran penting dalam modernisasi Jepang pada akhir abad ke-19. Kuil ini dibangun pada tahun 1920, sebagai bentuk penghargaan dari rakyat Jepang kepada pasangan kaisar yang dicintai. Kuil ini juga menjadi simbol persatuan nasional dan perdamaian dunia.

Sejarah Kuil Meiji

Kaisar Meiji (1852-1912) adalah kaisar Jepang ke-122, yang naik tahta pada tahun 1867. Pada saat itu, Jepang sedang mengalami perubahan besar-besaran, dari negara feodal yang terisolasi menjadi negara modern yang terbuka. Kaisar Meiji memimpin Restorasi Meiji, sebuah periode reformasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya yang mengakhiri pemerintahan militer Tokugawa dan memulihkan kekuasaan kaisar. Kaisar Meiji juga mempromosikan persahabatan dengan negara-negara asing, mengadopsi teknologi dan peradaban Barat, dan menciptakan konstitusi pertama Jepang.

Permaisuri Shoken (1849-1914) adalah istri resmi Kaisar Meiji, yang dinikahi pada tahun 1869. Permaisuri Shoken dikenal sebagai wanita yang cerdas, berpendidikan, dan berbudi luhur. Ia mendukung upaya suaminya dalam memodernisasi Jepang, dan juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia juga dikenal sebagai penyair yang berbakat, yang menulis banyak puisi waka (puisi tradisional Jepang).

Setelah kematian Kaisar Meiji pada tahun 1912, Parlemen Jepang mengeluarkan resolusi untuk mengenang jasanya dalam Restorasi Meiji. Sebuah taman bunga iris di Tokyo, tempat Kaisar dan Permaisuri sering berkunjung, dipilih sebagai lokasi pembangunan kuil untuk menghormati arwah mereka. Pembangunan kuil dimulai pada tahun 1915, dengan gaya arsitektur tradisional Shinto. Kuil ini selesai pada tahun 1920, dan diresmikan pada tahun 1921. Permaisuri Shoken meninggal pada tahun 1914, dan arwahnya juga dimasukkan ke dalam kuil.

Kuil Meiji awalnya termasuk dalam daftar kuil negara yang didukung oleh pemerintah, tetapi setelah Perang Dunia II, kuil ini dipisahkan dari negara sebagai bagian dari pemisahan agama dan politik. Bangunan kuil asli hancur akibat serangan udara pada tahun 1945, tetapi kemudian dibangun kembali dengan sumbangan dari masyarakat Jepang pada tahun 1958.

Kompleks Kuil Meiji

Kuil Meiji terletak di tengah hutan seluas 70 hektar, yang ditanami dengan lebih dari 100.000 pohon dari berbagai jenis dan daerah di Jepang. Hutan ini merupakan sumbangan dari rakyat Jepang sebagai bentuk penghormatan kepada Kaisar dan Permaisuri. Hutan ini juga menjadi tempat rekreasi dan relaksasi bagi pengunjung kuil.

Untuk mencapai kuil utama, pengunjung harus melewati salah satu dari dua gerbang torii (gerbang kuil Shinto) raksasa yang terbuat dari kayu cemara Jepang. Gerbang torii pertama berada di dekat stasiun Harajuku, sementara gerbang torii kedua berada di dekat jembatan Sake. Di antara kedua gerbang torii ini, terdapat jembatan-jembatan kayu yang melintasi rel kereta api dan sungai. Jembatan-jembatan ini melambangkan peralihan dari dunia duniawi ke dunia suci.

Kuil utama terdiri dari dua bagian utama, yaitu Naien dan Gaien. Naien adalah bagian dalam kuil, di mana terdapat bangunan-bangunan utama, seperti honden (tempat penyimpanan arwah), haiden (tempat pemujaan), norito-den (tempat pembacaan doa), naihaiden (tempat pemujaan dalam), shinsen-jo (tempat penyimpanan persembahan), dan shinko-den (tempat penyimpanan barang-barang berharga). Di sini juga terdapat museum harta karun, yang menyimpan barang-barang milik Kaisar dan Permaisuri, seperti pakaian, perhiasan, senjata, dokumen, dan puisi.

Gaien adalah bagian luar kuil, di mana terdapat fasilitas-fasilitas tambahan, seperti galeri gambar peringatan, yang memamerkan lukisan-lukisan yang menggambarkan kehidupan Kaisar dan Permaisuri. Di sini juga terdapat lapangan olahraga, stadion nasional, aula peringatan, taman bunga iris, dan taman bunga azalea.

Upacara dan Festival di Kuil Meiji

Kuil Meiji merupakan tempat yang ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berdoa untuk kesehatan, kesuksesan, kebahagiaan, dan perdamaian. Pengunjung dapat membeli ema (papan kayu untuk menulis permohonan) atau omikuji (kertas ramalan nasib) di kuil. Pengunjung juga dapat menyaksikan upacara-upacara Shinto yang dilakukan oleh pendeta-pendeta kuil dengan pakaian tradisional.

Kuil Meiji juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai festival dan acara khusus sepanjang tahun. Beberapa festival dan acara yang populer adalah sebagai berikut:

  • Shoken-Kinen-sai: Festival ini dilakukan pada tanggal 11 April untuk menghormati hari lahir Permaisuri Shoken. Pada festival ini, pendeta-pendeta kuil membacakan puisi-puisi yang ditulis oleh Permaisuri Shoken.
  • Meiji-Tenno-sai: Festival ini dilakukan pada tanggal 3 November untuk menghormati hari lahir Kaisar Meiji. Pada festival ini, pendeta-pendeta kuil membacakan puisi-puisi yang ditulis oleh Kaisar Meiji.
  • Shinto-Rei-sai: Festival ini dilakukan pada tanggal 1 Januari untuk merayakan tahun baru. Pada festival ini, pendeta-pendeta kuil melakukan upacara untuk memohon berkah kepada dewa-dewa Shinto.
  • Sechi-e: Festival ini dilakukan pada tanggal 3 Januari untuk membagikan bubur kacang merah kepada pengunjung kuil. Bubur kacang merah ini dipercaya dapat memberikan kesehatan dan panjang umur.
  • Saiten-sai: Festival ini dilakukan pada tanggal 15 Januari untuk merayakan panen pertama tahun ini. Pada festival ini, pendeta-pendeta kuil mempersembahkan hasil panen kepada dewa-dewa Shinto.
  • Haru-no-Taisai: Festival ini dilakukan pada tanggal 29 April untuk merayakan hari nasional Jepang. Pada festival ini, pendeta-pendeta kuil melakukan upacara untuk memohon kemakmuran dan perdamaian bagi negara.
  • Aki-no-Taisai: Festival ini dilakukan pada tanggal 3 Oktober untuk merayakan panen akhir tahun ini. Pada festival ini, pendeta-pendeta kuil mempersembahkan hasil panen kepada dewa-dewa Shinto.
  • Shichi-go-san: Acara ini dilakukan pada tanggal 15 November untuk merayakan pertumbuhan anak-anak. Pada acara ini, orang tua membawa anak-anak mereka yang berusia 3, 5, atau 7 tahun ke kuil untuk berdoa dan mendapatkan berkat.

Kuil Meiji adalah kuil Shinto yang menghormati Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken, yang memodernisasi Jepang pada akhir abad ke-19. Kuil ini terletak di tengah hutan yang indah di Shibuya, Tokyo, dan menawarkan suasana tenang dan damai. Kuil ini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai upacara dan festival sepanjang tahun, yang menampilkan tradisi dan budaya Jepang. Kuil Meiji adalah salah satu kuil terbesar dan terpopuler di Jepang, yang layak untuk dikunjungi oleh siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan agama Jepang.