Taman Nizami, yang tersembunyi di tengah hiruk-pikuk kota Baku, Azerbaijan, adalah oase yang menenangkan—tempat di mana penduduk setempat dan pengunjung mencari ketenangan dari kebisingan perkotaan. Dengan sejarah yang kaya, pemandangan yang indah, dan makna budayanya, Taman Nizami mengundang para pelancong untuk meresapi keindahannya dan menemukan keajaiban tersembunyi yang ada di dalamnya.

Asal Usul Taman Nizami

Taman Nizami, juga dikenal sebagai Nizami Parkı dalam bahasa Azerbaijan, memiliki akar yang mencuat pada akhir abad ke-19. Terletak di distrik Khatai di Baku, taman ini mencakup wilayah yang dulunya dikenal sebagai Villa Petrolea—sebuah pemukiman tempat tinggal yang dibangun oleh saudara Nobel untuk karyawan perusahaan minyak mereka. Dengan luas mencapai 13,6 hektar, Taman Nizami menjadi salah satu ruang hijau tertua dan paling indah di kota ini.

Oase Hijau di Tengah Industri

Bayangkan lanskap industri yang luas dengan tangki minyak, gudang, dan kilang—suatu tempat yang tidak lazim untuk taman. Namun, di tengah latar belakang ini, Taman Nizami muncul, menantang segala rintangan. Pada tahun 1882–1883, saudara Nobel, yang terlibat dalam pengembangan ladang minyak di Semenanjung Absheron, menciptakan pemukiman bernama “Villa Minyak” (Villa Petrolea) untuk karyawan mereka. Di bawah bimbingan ahli terkenal E. Beckle, taman ini terbentuk, mengubah tanah tandus menjadi oase hijau. Tanah segar diimpor, dan bahkan air diperoleh dengan cerdik dari air Volga yang dibawa oleh kapal tanker yang kembali. Dengan demikian, sebuah taman bernama Villa Petrolea muncul di persimpangan antara kota hitam dan kota putih. E. Beckle, seorang tukang kebun terkenal, mempelajari karakteristik alam Absheron dan memperhatikan pemilihan spesies pohon untuk memecahkan masalah perencanaan dan struktur volumetrik-ruang dari Villa.

Sundial dan Keindahan Abadi

Di balik luasnya taman, Taman Nizami menyimpan permata tersembunyi—sisa-sisa jam matahari. Sudut-sudut eksteriornya dulu menandai perjalanan waktu, membimbing mereka yang berjalan di sekitar tanah yang damai ini. Hari ini, saat pengunjung berjalan di sepanjang jalur-jalurnya, mereka terhubung dengan berabad-abad sejarah dan terpesona oleh keindahan abadi tempat perlindungan ini.

Kain Budaya

Taman Nizami menganyam benang-benang sejarah, budaya, dan komunitas. Dulunya diberi nama Lunacharsky dan kemudian “Rote-Fane,” akhirnya taman ini mendapatkan nama saat ini untuk menghormati penyair Persia terkemuka, Nizami Ganjavi. Perkembangan taman ini mencerminkan perjalanan Azerbaijan sendiri—perpaduan pengaruh, ketahanan, dan transformasi.

Kegiatan dan Atraksi Lokal

  1. Berjalan di Antara Pohon: Jelajahi jalur-jalur yang dikelilingi pepohonan, hirup udara segar, dan melarikan diri dari kebisingan kota.
  2. Piknik di Dekat Air Mancur: Sebarkan selimut di dekat air mancur pusat dan nikmati piknik santai.
  3. Fotografi Menara Jam Matahari: Abadikan keanggunan menara jam matahari yang berdiri kokoh di tengah taman.

Tips Pengunjung Taman Nizami

Jika Anda berencana mengunjungi Taman Nizami di Baku, Azerbaijan, berikut adalah beberapa tips praktis untuk memaksimalkan pengalaman Anda:

  1. Kenakan Pakaian yang Nyaman: Pastikan Anda mengenakan pakaian yang sesuai untuk berjalan-jalan di taman dan cuaca sekitar.
  2. Bawa Air Minum: Selalu bawa air minum untuk tetap terhidrasi selama berada di taman.
  3. Periksa Jam Operasional: Pastikan Anda mengetahui jam buka dan tutup taman agar Anda dapat mengatur waktu kunjungan dengan baik.
  4. Ajukan Pertanyaan pada Penduduk Lokal: Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah atau cerita menarik seputar taman, jangan ragu bertanya pada penduduk setempat.
  5. Jangan Lupa Kamera: Taman Nizami memiliki pemandangan yang indah, jadi pastikan Anda membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen spesial.