Nara, kota yang pernah menjadi ibu kota Jepang pada abad ke-8, memiliki banyak kuil dan situs bersejarah yang menarik. Salah satu yang paling terkenal dan indah adalah Kasuga Taisha, sebuah kuil Shinto yang terletak di sebuah hutan di timur Taman Nara, di wilayah Kansai. Kuil ini merupakan kuil utama dari klan Fujiwara, yang merupakan keluarga bangsawan yang paling berpengaruh di Jepang selama periode Nara dan Heian. Kuil ini juga memiliki empat kuil utama yang menghormati empat dewa Shinto-Buddha, salah satunya adalah dewa leluhur dari klan Fujiwara. Kompleks kuil ini, termasuk hutan sekitarnya yang penuh dengan rusa, terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari “Monumen Bersejarah Nara Kuno”.
Sejarah Kasuga Taisha
Kasuga Taisha (春日大社) didirikan pada tahun 768 M atas perintah Permaisuri Shōtoku, yang merupakan istri dari Kaisar Kōnin. Kuil ini dibangun sebagai kuil pelindung dari kota Nara, yang saat itu menjadi ibu kota negara. Kuil ini juga menjadi kuil keluarga dari klan Fujiwara, yang memiliki hubungan dekat dengan istana kekaisaran. Kuil ini dirancang oleh Ueda Soko, seorang ahli upacara teh. Kuil ini menghormati empat dewa utama, yaitu Takemikazuchi no mikoto (dewa petir yang datang dengan menunggangi rusa), Futsunushi no mikoto (dewa perang dan pedang), Ame no Koyane no mikoto (dewa leluhur dari klan Fujiwara), dan Himegami (dewi istri dari Ame no Koyane). Keempat dewa ini dianggap sebagai avatar dari dewa-dewa Buddha, seperti Fukukensaku Kannon, Jizo, Juichimen Kannon, dan Yakushi Nyorai.
Kuil ini dibangun dengan gaya arsitektur yang disebut Kasuga-zukuri, yang ditandai dengan atap melengkung yang menjorok ke depan bangunan, dan hiasan warna merah, emas, dan kuning. Kuil ini juga terkenal dengan lentera-lentera perunggu dan batu yang menghiasi bangunan-bangunan dan jalan-jalan di kuil. Lentera-lentera ini diberikan oleh para peziarah sebagai persembahan kepada dewa-dewa. Lentera-lentera ini hanya dinyalakan dua kali setahun, yaitu pada festival Setsubun (3 Februari) dan Obon (15 Agustus). Kuil ini juga memiliki banyak kuil bantu yang tersebar di hutan sekitarnya, yang didedikasikan untuk dewa-dewa keberuntungan. Salah satu yang terkenal adalah Wakamiya Shrine, yang dikenal dengan festival tari-tariannya.
Seperti kuil-kuil Shinto lainnya, Kasuga Taisha juga memiliki tradisi untuk membangun kembali bangunan-bangunan kuil setiap 20 tahun sekali, yang disebut shikinen sengu. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan keindahan kuil. Tradisi ini berlangsung hingga akhir periode Edo, dan kemudian dihentikan karena biaya yang tinggi. Bangunan utama kuil yang ada sekarang dibangun pada tahun 1863, dan merupakan bangunan ke-56 sejak pendiriannya.
Kegiatan atau Atraksi Lokal di Kasuga Taisha
Kasuga Taisha tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah dan sejarah yang menarik, tetapi juga berbagai kegiatan atau atraksi lokal yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Memberi makan rusa, yang merupakan salah satu daya tarik utama di Taman Nara. Pengunjung dapat membeli kue beras khusus yang disebut shika-senbei dari penjual-penjual yang ada di sekitar taman, dan memberikannya kepada rusa-rusa yang mendekat. Rusa-rusa ini dianggap sebagai utusan dewa dalam agama Shinto, dan menjadi simbol kota Nara.
- Mengunjungi Museum Kasuga Taisha, museum yang menampilkan koleksi besar dari harta karun kuil. Museum ini terletak di sebelah Gerbang Nandaimon, di sepanjang jalan utama menuju kuil. Museum ini menampilkan pameran bergilir dari berbagai tema dan periode, seperti lentera-lentera, patung-patung, lukisan-lukisan, dan kitab-kitab suci.
- Mengunjungi Taman Botani Kasuga Taisha Shinen Manyo, taman yang menampilkan sekitar 250 jenis tanaman yang digambarkan dalam Manyoshu, kumpulan puisi tertua Jepang yang berasal dari periode Nara. Sebagian besar taman ini didedikasikan untuk bunga-bunga wisteria yang mekar pada bulan Mei.
- Mengunjungi kuil-kuil bantu yang tersebar di hutan sekitarnya, yang didedikasikan untuk dewa-dewa keberuntungan. Salah satu yang terkenal adalah Wakamiya Shrine, yang dikenal dengan festival tari-tariannya yang disebut On-Matsuri, yang diadakan setiap bulan Desember. Festival ini melibatkan para penari yang mengenakan kostum dan topeng yang mewakili berbagai karakter, seperti dewa, iblis, binatang, dan manusia.
Akses Lokasi ke Kasuga Taisha
Kasuga Taisha terletak di timur Taman Nara, di utara kota. Kuil ini dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi. Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai Kasuga Taisha:
- Dari Stasiun Nara di Jalur JR Yamatoji atau Jalur Kintetsu Nara, naiklah bus kota yang berputar selama sekitar 5 menit, dan turun di halte “Kasuga Taisha Honden” dan berjalan sekitar 5 menit. Atau, berjalanlah sekitar 20 menit dari Stasiun Kintetsu Nara.
- Dari Stasiun Osaka atau Kyoto, naiklah Jalur JR atau Kintetsu Nara dan turun di Stasiun JR Nara atau Stasiun Kintetsu Nara. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 40 menit dari Osaka, dan 50 menit dari Kyoto.
- Dari Stasiun Tokyo, naiklah Jalur Tokaido Shinkansen ke Stasiun Kyoto. Dari sana, naiklah Jalur JR Nara ke Stasiun JR Nara, seperti yang dijelaskan di atas. Perjalanan ini ditutupi oleh Japan Rail Pass.
Tips Pengunjung dan Kesimpulan
Sebelum Anda mengunjungi Kasuga Taisha, ada baiknya Anda mengetahui beberapa tips berikut ini untuk membuat pengalaman Anda lebih menyenangkan dan lancar:
- Kasuga Taisha buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 18.00 (hingga 17.00 dari 16 Oktober hingga 31 Maret). Tiket masuk berakhir 30 menit sebelum penutupan. Kuil ini tutup pada tanggal 29 hingga 31 Desember. Tiket masuk adalah 500 yen.
- Anda dapat menikmati pemandangan kuil yang lebih indah pada musim semi, ketika bunga sakura bermekaran, atau pada musim gugur, ketika daun-daun berubah warna. Anda juga dapat melihat pemandangan kota Nara dari kuil, terutama pada malam hari, ketika lampu-lampu kota menyala.
- Anda dapat menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk mengunjungi seluruh area Kasuga Taisha. Jika Anda ingin melihat lebih banyak tempat menarik di Nara, Anda dapat menggabungkan kunjungan Anda ke Kasuga Taisha dengan tempat-tempat lain seperti Todai-ji, Kofuku-ji, atau Museum Nasional Nara, yang semuanya berjarak tidak jauh dari kuil. Anda dapat menggunakan bus, kereta, atau kapal feri untuk berpindah antara tempat-tempat ini.
- Kasuga Taisha adalah kuil Shinto yang tertua dan terindah di Nara, yang menawarkan pemandangan, sejarah, dan budaya yang menarik. Kuil ini didirikan pada tahun 768 oleh klan Fujiwara, yang merupakan keluarga bangsawan yang paling berpengaruh di Jepang selama periode Nara dan Heian. Kuil ini menghormati empat dewa utama, yang juga merupakan avatar dari dewa-dewa Buddha. Kuil ini dirancang dengan gaya arsitektur yang disebut Kasuga-zukuri, yang ditandai dengan atap melengkung yang menjorok ke depan bangunan, dan hiasan warna merah, emas, dan kuning. Kuil ini juga terkenal dengan lentera-lentera perunggu dan batu yang menghiasi bangunan-bangunan dan jalan-jalan di kuil.
Kasuga Taisha adalah sebuah kuil Shinto yang terletak di sebuah hutan di timur Taman Nara, di wilayah Kansai. Kuil ini merupakan kuil utama dari klan Fujiwara, dan memiliki empat kuil utama yang menghormati empat dewa Shinto-Buddha, salah satunya adalah dewa leluhur dari klan Fujiwara. Kompleks kuil ini, termasuk hutan sekitarnya yang penuh dengan rusa, terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari “Monumen Bersejarah Nara Kuno”.