Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan keuangan. Namun, investasi juga memiliki berbagai pilihan dan strategi yang bisa diikuti oleh para investor. Salah satu pilihan dan strategi yang menarik dan menantang adalah investasi di perusahaan startup.

Apa itu perusahaan startup ?

Perusahaan startup adalah perusahaan yang baru didirikan atau beroperasi dalam kurun waktu singkat, biasanya berbasis teknologi, dan memiliki potensi untuk berkembang dengan cepat dan memberikan dampak yang besar. Perusahaan startup biasanya didirikan oleh para entrepreneur yang memiliki ide inovatif, kreatif, dan solutif untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

Perusahaan startup berbeda dengan perusahaan konvensional yang sudah mapan dan stabil. Perusahaan startup memiliki karakteristik yang khas, seperti:

  • Berorientasi pada pertumbuhan. Perusahaan startup berusaha untuk meningkatkan jumlah pelanggan, pendapatan, dan pasar secara signifikan dalam waktu singkat. Perusahaan startup tidak puas dengan hasil yang biasa-biasa saja, tetapi ingin mencapai hasil yang luar biasa.
  • Berisiko tinggi. Perusahaan startup menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam menjalankan bisnisnya, seperti persaingan, regulasi, teknologi, modal, sumber daya manusia, dan lain-lain. Perusahaan startup juga belum terbukti mampu mencetak keuntungan atau bertahan dalam jangka panjang. Banyak perusahaan startup yang gagal atau bangkrut sebelum mencapai kesuksesan.
  • Berpotensi besar. Perusahaan startup memiliki peluang untuk menjadi perusahaan yang sukses dan berpengaruh, baik secara lokal maupun global. Perusahaan startup bisa menjadi pemimpin pasar, pencipta lapangan kerja, atau bahkan membawa perubahan sosial. Banyak perusahaan startup yang berhasil menjadi unicorn, yaitu perusahaan yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar AS, seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan lain-lain.

Mengapa berinvestasi di perusahaan startup ?

Investasi di perusahaan startup adalah salah satu bentuk investasi alternatif yang bisa memberikan keuntungan yang tinggi, namun juga memiliki risiko yang tinggi. Investasi di perusahaan startup bisa menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang memiliki profil risiko yang agresif, yaitu investor yang bersedia mengambil risiko yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa berinvestasi di perusahaan startup bisa menjadi pilihan yang menarik:

  • Mendapatkan return yang tinggi. Investasi di perusahaan startup bisa memberikan return yang tinggi jika perusahaan tersebut berhasil berkembang dan mencapai kesuksesan. Investor bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, dividen, atau penjualan saham (exit). Misalnya, investor yang berinvestasi di Tokopedia pada tahun 2010 dengan nilai 1 juta dolar AS, kini bisa mendapatkan keuntungan hingga 1.000 kali lipat, karena Tokopedia memiliki valuasi sekitar 1 miliar dolar AS pada tahun 2021.
  • Mendukung perkembangan ekonomi dan sosial. Investasi di perusahaan startup bisa mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di Indonesia, karena perusahaan startup bisa menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, mengembangkan inovasi, dan memberikan solusi untuk masalah atau kebutuhan masyarakat. Investor bisa merasa bangga dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa dengan berinvestasi di perusahaan startup.
  • Menjadi bagian dari komunitas startup. Investasi di perusahaan startup bisa membuat investor menjadi bagian dari komunitas startup, yang merupakan komunitas yang dinamis, kreatif, dan kolaboratif. Investor bisa berinteraksi dan berjejaring dengan para entrepreneur, mentor, investor, dan stakeholder lainnya yang terlibat dalam ekosistem startup. Investor juga bisa belajar dan berkembang dari pengalaman dan pengetahuan yang dibagikan oleh komunitas startup.

Bagaimana cara berinvestasi di perusahaan startup ?

Investasi di perusahaan startup tidak semudah berinvestasi di instrumen keuangan lainnya, seperti saham, obligasi, atau reksa dana. Investasi di perusahaan startup membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang cukup, serta proses yang panjang dan kompleks. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh investor yang ingin berinvestasi di perusahaan startup:

  • Mencari dan mengevaluasi perusahaan startup. Langkah pertama adalah mencari dan mengevaluasi perusahaan startup yang potensial untuk diinvestasikan. Investor bisa mencari informasi dari berbagai sumber, seperti media, internet, acara, komunitas, atau rekomendasi. Investor juga bisa menggunakan platform online yang menyediakan layanan pencocokan antara investor dan perusahaan startup, seperti AngelList, e27, Tech in Asia, dan lain-lain. Setelah mendapatkan daftar perusahaan startup yang diminati, investor harus melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek, seperti ide bisnis, produk, pasar, tim, kompetitor, kinerja keuangan, valuasi, dan lain-lain. Investor bisa menggunakan metode analisis SWOT, PESTEL, Porter’s Five Forces, atau lainnya untuk melakukan evaluasi.
  • Melakukan due diligence. Langkah kedua adalah melakukan due diligence, yaitu proses pemeriksaan dan verifikasi terhadap data dan informasi yang diberikan oleh perusahaan startup. Investor harus melakukan due diligence secara menyeluruh dan teliti, untuk memastikan bahwa perusahaan startup tidak memiliki masalah hukum, keuangan, operasional, atau lainnya yang bisa merugikan investor. Investor bisa menggunakan bantuan dari profesional, seperti pengacara, akuntan, atau konsultan, untuk melakukan due diligence.
  • Menegosiasikan dan menandatangani perjanjian. Langkah ketiga adalah menegosiasikan dan menandatangani perjanjian dengan perusahaan startup. Investor harus menegosiasikan berbagai hal yang berkaitan dengan investasi, seperti jumlah dan bentuk investasi, valuasi, hak dan kewajiban, jaminan, syarat dan ketentuan, dan lain-lain. Investor harus berhati-hati dan bijak dalam menegosiasikan, agar mendapatkan kesepakatan yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Setelah mencapai kesepakatan, investor dan perusahaan startup harus menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum, seperti term sheet, shareholders agreement, atau lainnya.
  • Menyediakan dan mentransfer dana. Langkah keempat adalah menyediakan dan mentransfer dana kepada perusahaan startup. Investor harus menyediakan dana sesuai dengan jumlah dan bentuk investasi yang disepakati. Investor juga harus mentransfer dana kepada perusahaan startup sesuai dengan metode dan waktu yang disepakati. Investor harus memastikan bahwa dana yang disediakan dan ditransfer aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Memantau dan mendampingi perusahaan startup. Langkah kelima adalah memantau dan mendampingi perusahaan startup. Investor harus memantau perkembangan dan kinerja perusahaan startup secara berkala, melalui laporan, rapat, kunjungan, atau lainnya. Investor juga harus mendampingi perusahaan startup dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada, dengan memberikan saran, bantuan, jaringan, atau lainnya. Investor harus menjaga hubungan yang baik dan harmonis dengan perusahaan startup, serta menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak.

Apa saja tantangan dan tips dalam berinvestasi di perusahaan startup ?

Investasi di perusahaan startup tidak hanya menawarkan peluang yang besar, tetapi juga tantangan yang besar. Investor harus siap menghadapi berbagai risiko dan hambatan yang bisa mengancam keberhasilan investasi mereka. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh investor yang berinvestasi di perusahaan startup:

  • Sulit menemukan dan mengevaluasi perusahaan startup yang potensial. Investor harus mencari dan mengevaluasi perusahaan startup yang potensial untuk diinvestasikan, dari ribuan perusahaan startup yang ada di Indonesia. Investor harus mampu membedakan antara perusahaan startup yang memiliki ide bisnis, produk, pasar, tim, dan kinerja keuangan yang baik, dengan perusahaan startup yang hanya memiliki ide bisnis, produk, pasar, tim, dan kinerja keuangan yang buruk. Investor juga harus mampu memprediksi potensi pertumbuhan dan dampak dari perusahaan startup yang dipilih, serta menentukan valuasi yang wajar dan adil.
  • Tinggi biaya dan waktu yang diperlukan. Investor harus menyediakan biaya dan waktu yang cukup untuk melakukan investasi di perusahaan startup. Investor harus menyediakan dana yang besar, karena investasi di perusahaan startup biasanya membutuhkan modal yang besar, terutama pada tahap awal. Investor juga harus menyediakan waktu yang lama, karena investasi di perusahaan startup biasanya membutuhkan jangka waktu yang lama, terutama pada tahap awal. Investor harus bersabar dan tidak mengharapkan return yang cepat atau instan dari investasi mereka.
  • Rendah kontrol dan pengaruh yang dimiliki. Investor harus rela melepaskan sebagian kontrol dan pengaruh yang dimiliki terhadap perusahaan startup yang diinvestasikan. Investor harus menghormati hak dan kewajiban yang dimiliki oleh entrepreneur, yang merupakan pemilik dan pengelola utama dari perusahaan startup. Investor juga harus mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik dari pihak internal maupun eksternal, yang bisa membatasi kebebasan dan keputusan investor. Investor harus bersikap kooperatif dan komunikatif dengan entrepreneur dan stakeholder lainnya, serta menghindari konflik atau perselisihan yang bisa merugikan investasi mereka.
  • Tinggi ketidakpastian dan kemungkinan kegagalan. Investor harus siap menghadapi ketidakpastian dan kemungkinan kegagalan yang bisa terjadi dalam berinvestasi di perusahaan startup. Investor harus menyadari bahwa perusahaan startup adalah bisnis yang berisiko tinggi, yang bisa mengalami perubahan, kesulitan, atau bahkan kebangkrutan dalam perjalanannya. Investor harus mampu mengantisipasi dan mengatasi berbagai risiko yang ada, seperti risiko pasar, risiko teknologi, risiko regulasi, risiko operasional, risiko keuangan, risiko hukum, dan lain-lain. Investor harus mampu belajar dari kegagalan, dan tidak menyerah atau berhenti berinvestasi.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, investor harus memiliki strategi dan tips yang bisa membantu mereka dalam berinvestasi di perusahaan startup. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh investor yang ingin berinvestasi di perusahaan startup:

  • Lakukan riset dan edukasi diri. Investor harus melakukan riset dan edukasi diri sebelum berinvestasi di perusahaan startup. Investor harus mencari dan mempelajari informasi yang berkaitan dengan perusahaan startup, seperti ide bisnis, produk, pasar, tim, kompetitor, kinerja keuangan, valuasi, dan lain-lain. Investor juga harus mempelajari dasar-dasar investasi di perusahaan startup, seperti jenis-jenis investasi, proses investasi, perjanjian investasi, hak dan kewajiban investor, dan lain-lain. Investor bisa menggunakan berbagai sumber, seperti media, internet, acara, komunitas, atau rekomendasi, untuk melakukan riset dan edukasi diri.
  • Cari mentor atau komunitas yang bisa memberi dukungan dan saran. Investor harus mencari mentor atau komunitas yang bisa memberi dukungan dan saran yang berguna dalam berinvestasi di perusahaan startup. Mentor atau komunitas bisa membantu investor meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berinvestasi di perusahaan startup, serta memberi motivasi dan inspirasi. Investor juga bisa berbagi pengalaman, ide, atau masalah yang dihadapi dengan mentor atau komunitas mereka, serta mendapatkan solusi atau masukan yang konstruktif.
  • Jangan terburu-buru atau tergoda untuk berinvestasi. Investor harus jangan terburu-buru atau tergoda untuk berinvestasi di perusahaan startup, tanpa melakukan evaluasi dan due diligence yang menyeluruh dan teliti. Investor harus berhati-hati dan bijak dalam memilih dan mengevaluasi perusahaan startup yang potensial untuk diinvestasikan, serta menentukan jumlah dan bentuk investasi yang sesuai. Investor juga harus menegosiasikan dan menandatangani perjanjian investasi dengan perusahaan startup dengan adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak, serta memastikan bahwa dana yang disediakan dan ditransfer aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Diversifikasi portofolio investasi. Investor harus diversifikasi portofolio investasi mereka, agar bisa mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan. Investor harus tidak hanya berinvestasi di satu atau beberapa perusahaan startup saja, tetapi juga berinvestasi di berbagai perusahaan startup yang berbeda, baik dari segi ide bisnis, produk, pasar, tim, kompetitor, kinerja keuangan, valuasi, dan lain-lain. Investor juga harus tidak hanya berinvestasi di perusahaan startup saja, tetapi juga berinvestasi di instrumen keuangan lainnya, seperti saham, obligasi, reksa dana, atau lainnya, yang bisa memberikan return yang lebih stabil dan konsisten.
  • Ikuti perkembangan dan kinerja perusahaan startup. Investor harus ikuti perkembangan dan kinerja perusahaan startup yang diinvestasikan secara berkala, melalui laporan, rapat, kunjungan, atau lainnya. Investor harus memantau apakah perusahaan startup berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang disepakati, serta apakah perusahaan startup mengalami kemajuan atau kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Investor juga harus mendampingi perusahaan startup dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang ada, dengan memberikan saran, bantuan, jaringan, atau lainnya, sesuai dengan hak dan kewajiban yang dimiliki.

Investasi di perusahaan startup adalah salah satu bentuk investasi alternatif yang menawarkan peluang besar namun juga tantangan besar. Investasi di perusahaan startup bisa menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang memiliki profil risiko yang agresif, yaitu investor yang bersedia mengambil risiko yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Namun, investor juga harus siap menghadapi berbagai risiko dan hambatan yang bisa mengancam keberhasilan investasi mereka.

Untuk berinvestasi di perusahaan startup, investor harus melakukan beberapa langkah, seperti mencari dan mengevaluasi perusahaan startup, melakukan due diligence, menegosiasikan dan menandatangani perjanjian, menyediakan dan mentransfer dana, serta memantau dan mendampingi perusahaan startup. Investor juga harus memiliki strategi dan tips yang bisa membantu mereka dalam berinvestasi di perusahaan startup, seperti melakukan riset dan edukasi diri, mencari mentor atau komunitas, jangan terburu-buru atau tergoda, diversifikasi portofolio, dan ikuti perkembangan dan kinerja perusahaan startup. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berinvestasi di perusahaan startup!