Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, ada banyak jenis investasi yang dapat dipilih, dan masing-masing memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda. Dua jenis investasi yang paling populer dan banyak diminati oleh investor adalah investasi saham dan investasi properti. Lalu, mana yang lebih baik? Artikel ini akan membahas perbandingan mendalam antara investasi saham dan investasi properti, serta kelebihan, kekurangan, manfaat, dan contoh dari masing-masing jenis investasi.
Investasi Saham
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling likuid dan mudah diakses. Investasi saham dapat dilakukan dengan membeli saham perusahaan di bursa saham. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki bagian kecil dari perusahaan dan Anda juga menjadi pemilik perusahaan tersebut. Keuntungan dari investasi saham berasal dari dua sumber, yaitu apresiasi harga saham dan dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Kelebihan Investasi Saham
- Potensi keuntungan yang tinggi. Saham dapat memberikan keuntungan yang tinggi karena nilainya dapat meningkat secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini tergantung pada kinerja perusahaan, kondisi pasar, dan permintaan investor. Contohnya, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang pada tahun 2010 harganya sekitar Rp 4.000 per saham, pada tahun 2020 harganya sudah mencapai Rp 30.000 per saham, atau meningkat sekitar 650% dalam 10 tahun.
- Likuiditas yang tinggi. Saham dapat dijual kapan saja dan uangnya dapat diterima dalam waktu singkat. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk mengambil keputusan investasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Selain itu, saham juga mudah dibeli dan dijual melalui platform online yang tersedia di berbagai perusahaan sekuritas.
- Diversifikasi portofolio. Anda dapat membeli saham dari berbagai perusahaan yang berbeda untuk mengurangi risiko Anda. Anda juga dapat membeli saham dari berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, atau konsumen. Dengan diversifikasi portofolio, Anda dapat mengurangi dampak negatif dari penurunan harga saham di satu sektor atau perusahaan tertentu.
Kekurangan Investasi Saham
- Risiko yang tinggi. Nilai saham dapat naik dan turun dengan cepat dan tidak dapat diprediksi dengan pasti. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, sentimen investor, berita, dan peristiwa. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda dapat mengalami kerugian yang besar akibat penurunan harga saham. Contohnya, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang pada tahun 2018 harganya sekitar Rp 300 per saham, pada tahun 2020 harganya sudah turun menjadi sekitar Rp 100 per saham, atau menurun sekitar 67% dalam 2 tahun.
- Ketergantungan pada pasar. Saham terpengaruh oleh kondisi pasar secara keseluruhan. Jika kondisi pasar buruk, maka nilai saham dapat turun. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti krisis ekonomi, pandemi, perang, atau bencana alam. Contohnya, pada tahun 2020, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan akibat dampak pandemi Covid-19. Pada bulan Maret 2020, IHSG mencapai titik terendahnya di angka 3.937,63, atau menurun sekitar 37% dari awal tahun.
- Membutuhkan pengetahuan dan waktu. Anda perlu memiliki pengetahuan tentang perusahaan dan pasar saham untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Anda juga perlu mengikuti perkembangan dan berita terkait dengan saham yang Anda miliki. Hal ini membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Jika Anda tidak memiliki pengetahuan dan waktu yang cukup, Anda dapat mengalami kesulitan dalam mengelola portofolio saham Anda.
Investasi Properti
Properti adalah salah satu instrumen investasi yang paling stabil dan tahan lama. Investasi properti dapat dilakukan dengan membeli properti seperti apartemen, rumah, atau tanah. Ketika Anda membeli properti, Anda memiliki aset fisik dan dapat menghasilkan pendapatan dari penyewaan atau penjualan properti tersebut. Keuntungan dari investasi properti berasal dari dua sumber, yaitu apresiasi nilai properti dan pendapatan sewa.
Kelebihan Investasi Properti
- Potensi keuntungan jangka panjang. Properti dapat menghasilkan keuntungan jangka panjang dari penyewaan atau penjualan properti. Nilai properti dapat meningkat dalam jangka panjang, terutama jika lokasi properti tersebut strategis dan berkembang. Contohnya, harga tanah di kawasan Jakarta Selatan yang pada tahun 2010 sekitar Rp 10 juta per meter persegi, pada tahun 2020 sudah mencapai Rp 30 juta per meter persegi, atau meningkat sekitar 200% dalam 10 tahun.
- Stabilitas nilai properti. Properti cenderung memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham yang dapat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Nilai properti tidak mudah turun, kecuali jika ada faktor-faktor eksternal yang sangat berpengaruh, seperti bencana alam, konflik sosial, atau perubahan regulasi. Properti juga dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi, karena nilai properti cenderung naik seiring dengan kenaikan harga barang dan jasa.
- Penghasilan pasif. Properti dapat menghasilkan penghasilan pasif melalui sewa. Anda dapat menyewakan properti Anda kepada orang lain dan mendapatkan pendapatan secara berkala. Pendapatan sewa dapat digunakan untuk membayar biaya pemeliharaan, cicilan, atau investasi lainnya. Contohnya, jika Anda memiliki apartemen di kawasan Jakarta Pusat dengan harga beli Rp 1 miliar, Anda dapat menyewakannya dengan harga Rp 10 juta per bulan, atau setara dengan 12% per tahun dari harga beli.
Kekurangan Investasi Properti
- Biaya yang tinggi. Investasi properti membutuhkan biaya yang tinggi, seperti biaya pembelian dan pemeliharaan properti. Anda juga perlu membayar pajak, asuransi, dan biaya administrasi lainnya. Biaya ini dapat mengurangi keuntungan yang Anda dapatkan dari investasi properti. Selain itu, Anda juga perlu memiliki modal awal yang besar untuk membeli properti, atau mengajukan kredit dengan bunga yang cukup tinggi.
- Likuiditas yang rendah. Properti sulit dijual dalam waktu singkat dan memerlukan waktu untuk menghasilkan uang dari penjualan properti. Anda juga perlu mencari pembeli yang bersedia membayar harga yang sesuai dengan nilai properti Anda. Hal ini dapat menyulitkan Anda jika Anda membutuhkan uang dalam waktu mendesak atau ingin mengalihkan investasi Anda ke instrumen lain.
- Keterlibatan yang aktif. Investasi properti memerlukan keterlibatan yang aktif dalam mengelola properti, seperti mencari penyewa, menangani keluhan, melakukan perbaikan, dan membayar biaya-biaya. Hal ini dapat menyita waktu dan energi Anda, terutama jika Anda memiliki banyak properti atau properti yang berada di lokasi yang jauh.
Kesimpulan
Investasi saham dan investasi properti adalah dua jenis investasi yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan antara investasi saham dan investasi properti tergantung pada tujuan keuangan, toleransi risiko, dan preferensi individu. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
- Keuntungan: Jika Anda mencari pertumbuhan modal yang cepat, investasi saham mungkin lebih cocok untuk Anda. Namun, jika Anda mencari keuntungan jangka panjang yang stabil, investasi properti mungkin lebih sesuai untuk Anda.
- Risiko: Jika Anda dapat menerima fluktuasi harga dan ketidakpastian pasar, investasi saham mungkin lebih menarik bagi Anda. Namun, jika Anda menginginkan nilai aset yang lebih aman dan tahan terhadap inflasi, investasi properti mungkin lebih nyaman bagi Anda.
- Likuiditas: Jika Anda membutuhkan fleksibilitas dan kemudahan dalam menjual dan membeli aset, investasi saham mungkin lebih menguntungkan bagi Anda. Namun, jika Anda tidak terburu-buru dan bersedia menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkan harga terbaik, investasi properti mungkin lebih menghasilkan bagi Anda.
- Keterlibatan: Jika Anda memiliki pengetahuan dan waktu yang cukup untuk mengikuti perkembangan pasar dan perusahaan, investasi saham mungkin lebih menantang bagi Anda. Namun, jika Anda lebih suka mengelola aset fisik dan mendapatkan penghasilan pasif, investasi properti mungkin lebih menyenangkan bagi Anda.
Demikian artikel yang saya buat tentang investasi saham vs. investasi properti. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.