Hirosaki Castle adalah sebuah benteng Jepang yang dibangun pada tahun 1611 oleh klan Tsugaru, sebuah klan daimyo yang memerintah wilayah Hirosaki, Provinsi Mutsu, di Jepang. Benteng ini memiliki gaya hirayama, yaitu benteng yang dibangun di atas bukit untuk memudahkan pertahanan. Benteng ini dikelilingi oleh tembok, parit, dan menara sudut (yagura) yang kokoh. Benteng ini terletak di Taman Hirosaki, sebuah taman umum yang luas dan indah.
Sejarah dan Latar Belakang
Benteng Hirosaki dibangun oleh Tsugaru Nobuhira, penguasa kedua klan Tsugaru, yang mewarisi wilayah Hirosaki dari ayahnya, Tsugaru Tamenobu. Tamenobu adalah mantan pengikut klan Nambu yang kemudian berpihak kepada Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu dalam perang unifikasi Jepang. Ia mendapat penghargaan dari Hideyoshi berupa wilayah seluas 45.000 koku dan mengambil nama Tsugaru. Ia juga mendapat pengakuan dari Ieyasu sebagai daimyo dengan wilayah seluas 47.000 koku setelah Pertempuran Sekigahara.
Tamenobu mulai membangun benteng di Hirosaki pada tahun 1603, tetapi ia meninggal di Kyoto pada tahun 1604 sebelum menyelesaikannya. Nobuhira melanjutkan pembangunan benteng dengan menggunakan bahan dan bangunan dari benteng-benteng lain yang ada di wilayahnya, seperti Horikoshi Castle dan Oura Castle. Benteng Hirosaki selesai dibangun pada tahun 1611.
Benteng ini awalnya memiliki menara utama (tenshu) yang tinggi dan megah, dengan lima lantai. Namun, pada tahun 1627, menara ini tersambar petir dan terbakar. Menara ini tidak dibangun kembali hingga tahun 1810, ketika Tsugaru Yasuchika, penguasa kesembilan klan Tsugaru, membangun menara baru dengan tiga lantai. Menara ini dibangun di sudut tenggara, bukan di sudut barat daya seperti menara sebelumnya
Setelah Restorasi Meiji dan penghapusan sistem han, klan Tsugaru menyerahkan benteng ini kepada pemerintah Meiji. Pada tahun 1871, benteng ini dijadikan markas oleh pasukan Tentara Kekaisaran Jepang, dan pada tahun 1873, bangunan-bangunan istana, sekolah bela diri, dan sebagian besar tembok benteng dirobohkan. Pada tahun 1894, lahan benteng disumbangkan oleh klan Tsugaru kepada pemerintah untuk dijadikan taman, yang dibuka untuk umum pada tahun berikutnya. Pada tahun 1898, dua menara sudut yang tersisa terbakar
Pada tahun 1906, benteng ini ditetapkan sebagai Situs Sejarah Nasional oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1950, menara utama ditetapkan sebagai Harta Budaya Penting oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 2006, benteng ini masuk dalam daftar “100 Benteng Terbaik Jepang” oleh Yayasan Benteng Jepang
Kegiatan dan Atraksi
Benteng Hirosaki tidak hanya menarik dari segi sejarah dan arsitektur, tetapi juga dari segi keindahan alam dan budaya. Beberapa kegiatan dan atraksi yang dapat dinikmati di benteng ini adalah:
- Menjelajahi benteng, yang meliputi menara utama, tembok, parit, gerbang, dan menara sudut yang masih berdiri atau direkonstruksi. Anda dapat melihat pemandangan kota Hirosaki dan pegunungan Iwaki dari menara utama, yang memiliki tinggi 14,4 meter. Anda juga dapat melihat koleksi benda-benda sejarah dan seni yang berkaitan dengan klan Tsugaru di dalam menara utama dan menara sudut.
- Menikmati taman, yang memiliki luas sekitar 0,6 kilometer persegi. Taman ini memiliki banyak pohon sakura, yang membuatnya menjadi salah satu tempat terbaik untuk melihat bunga sakura di Jepang. Taman ini juga memiliki kolam, jembatan, kuil, dan patung-patung yang menambah keindahan dan suasana taman.
- Mengikuti festival, yang diadakan di sekitar benteng dan taman. Festival-festival ini meliputi Festival Lentera Salju, Festival Bunga Sakura Hirosaki, dan Festival Neputa Hirosaki. Festival Lentera Salju diadakan pada pertengahan musim dingin, dan menampilkan ratusan lentera salju, patung-patung salju, dan pemetaan proyeksi yang menerangi benteng. Festival Bunga Sakura Hirosaki diadakan pada akhir April hingga awal Mei, dan menampilkan sekitar 2.600 pohon sakura, parit yang penuh dengan kelopak bunga, perahu-perahu yang dapat disewa, area piknik, pencahayaan malam, dan ribuan pengunjung. Festival Neputa Hirosaki diadakan pada awal Agustus, dan menampilkan parade lentera-lentera besar yang berbentuk kipas dan menggambarkan tokoh-tokoh sejarah dan mitologi.
Akses dan Jam Buka
Benteng Hirosaki dapat diakses dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi, sebagai berikut:
- Kereta: Anda dapat naik kereta api Shinkansen Tohoku dari Tokyo ke Stasiun Shin-Aomori dalam waktu sekitar tiga jam. Dari stasiun, Anda dapat naik bus kota sekitar 30 menit atau taksi sekitar 15 menit ke benteng. Tiket kereta api Shinkansen Tohoku seharga sekitar 17.000 yen untuk kursi yang tidak dipesan dan sekitar 23.000 yen untuk kursi yang dipesan
- Pesawat: Anda dapat terbang dari Bandara Haneda Tokyo ke Bandara Aomori dalam waktu sekitar 80 menit. Dari bandara, Anda dapat naik bus bandara sekitar 40 menit atau taksi sekitar 30 menit ke benteng. Tiket pesawat seharga sekitar 20.000 yen untuk penerbangan reguler dan sekitar 10.000 yen untuk penerbangan diskon
- Mobil: Anda dapat mengemudi dari Tokyo ke Aomori melalui jalan tol Tohoku dalam waktu sekitar delapan jam. Biaya tol sekitar 12.000 yen. Benteng ini memiliki parkir yang luas dan gratis untuk pengunjung
Benteng Hirosaki buka setiap hari, kecuali hari Senin dan hari libur nasional. Jam buka benteng adalah sebagai berikut:
- April hingga November: 09:00 - 17:00
- Desember hingga Maret: 09:00 - 16:00
Tiket masuk benteng adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 320 yen
- Pelajar: 100 yen
- Anak-anak: Gratis
Benteng Hirosaki adalah sebuah benteng bersejarah yang indah dan megah, yang menawarkan pengalaman yang menarik dan menyenangkan bagi pengunjung. Anda dapat menjelajahi benteng yang masih memiliki bangunan dan struktur asli dari zaman Edo, menikmati taman yang memiliki pemandangan bunga sakura yang mempesona, dan mengikuti festival-festival yang meriah dan khas Aomori. Jika Anda ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Aomori melalui benteng, Anda tidak boleh melewatkan Benteng Hirosaki.