Higashi-Chaya Geisha District (東茶屋街, Higashi Chayagai) adalah salah satu dari tiga distrik teahouse bersejarah di Kanazawa, prefektur Ishikawa, Jepang. Distrik ini terletak di daerah Higashiyama, di tepi timur Sungai Asano. Distrik ini adalah yang terbesar dan paling menarik di antara tiga distrik geisha yang masih terjaga di Kanazawa, bersama dengan Nishi Chayagai dan Kazuemachi. Di distrik ini, pengunjung dapat merasakan nuansa budaya dan sejarah Jepang, khususnya masa Edo (1603-1868), ketika geisha menghibur para bangsawan dan pedagang kaya di teahouse. Distrik ini juga memiliki banyak atraksi yang berhubungan dengan seni dan kerajinan tradisional, seperti produk-produk berlapis emas, yang merupakan spesialisasi Kanazawa.
Sejarah Higashi-Chaya Geisha District
Higashi-Chaya Geisha District dibangun pada tahun 1820 sebagai tempat hiburan bagi para elit Kanazawa. Distrik ini memiliki banyak bangunan kayu berlantai dua yang disebut chaya (teahouse), yang merupakan aset budaya Jepang yang resmi ditetapkan. Di dalam chaya, geisha menampilkan lagu dan tarian tradisional, serta bermain permainan dengan tamu. Geisha adalah wanita profesional yang terlatih dalam seni dan budaya Jepang, seperti musik, puisi, kaligrafi, dan upacara teh. Geisha bukanlah pelacur, tetapi seniman yang menghormati etika dan estetika.
Pada masa Edo, Kanazawa adalah kota yang makmur dan berpengaruh, karena menjadi pusat pemerintahan klan Maeda, klan feodal terkuat kedua setelah shogun Tokugawa. Klan Maeda menguasai domain Kaga, yang merupakan domain terbesar dan terkaya di Jepang saat itu. Kanazawa juga menjadi rival Kyoto dan Edo (Tokyo) dalam hal pencapaian budaya, seperti seni dan kerajinan tradisional, upacara teh, dan teater Noh. Higashi-Chaya Geisha District adalah salah satu bukti dari kejayaan budaya Kanazawa pada masa itu.
Atraksi Higashi-Chaya Geisha District
Higashi-Chaya Geisha District memiliki banyak atraksi yang dapat dinikmati oleh pengunjung, baik yang berhubungan dengan alam, seni, maupun sejarah. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Lentera Kotojitoro: Ini adalah simbol ikonik dari Higashi-Chaya Geisha District, yang terletak di tepi utara Kolam Kasumigaike. Lentera ini memiliki desain yang unik, dengan dua kaki bukannya satu, yang melambangkan kekuatan dan keseimbangan. Lentera ini dibangun pada tahun 1774 oleh Maeda Harunaga, daimyo kesembilan dari klan Maeda, untuk menghormati ayahnya, Maeda Shigehiro. Lentera ini memiliki tinggi lebih dari dua meter dan berat sekitar 2,5 ton
- Kolam Kasumigaike: Ini adalah kolam utama di Higashi-Chaya Geisha District, yang memiliki bentuk seperti bulan sabit. Kolam ini memiliki pemandangan yang indah, dengan air yang jernih, pulau-pulau buatan, dan jembatan-jembatan. Kolam ini juga memiliki air mancur tertua di Jepang, yang ditenagai oleh perbedaan ketinggian dari kolam yang menyebabkan air menyembur setinggi 3,5 meter. Air mancur ini dibangun pada tahun 1632 oleh Maeda Toshitsune, daimyo ketiga dari klan Maeda, yang juga membuat sistem air canggih untuk mengalirkan air dari sungai jauh ke taman
- Toko Hakuza: Ini adalah toko yang menjual produk-produk berlapis emas, yang merupakan spesialisasi Kanazawa. Di dalam toko ini, terdapat sebuah gudang tradisional Jepang yang telah diubah menjadi ruang upacara teh dan seluruhnya dilapisi dengan emas. Pengunjung dapat menyentuh dan merasakan kilauan emas yang mempesona. Toko ini juga menjual berbagai macam barang-barang kerajinan, seperti mangkuk, kotak, dan perhiasan, yang dapat dijadikan oleh-oleh
- Teahouse Shima: Ini adalah salah satu teahouse yang dibuka untuk umum, yang telah diubah menjadi museum. Di dalam teahouse ini, pengunjung dapat melihat ruang-ruang tempat geisha tampil dan dapur, serta berbagai alat dan barang-barang yang digunakan oleh geisha. Pengunjung juga dapat menikmati teh matcha dan kue Jepang di sini. Teahouse ini dibangun pada tahun 1820 dan memiliki luas sekitar 300 meter persegi
- Teahouse Kaikaro: Ini adalah teahouse lain yang dibuka untuk umum, yang masih beroperasi sebagai teahouse. Di sini, pengunjung dapat menikmati teh atau kue dan merasakan gaya arsitektur dan interior teahouse yang halus. Pengunjung dapat melihat tangga yang seluruhnya dilapisi dengan laker merah, serta ruang-ruang tatami tradisional tempat geisha tampil di malam hari. Teahouse ini dibangun pada tahun 1820 dan memiliki luas sekitar 500 meter persegi
Tips untuk Mengunjungi Higashi-Chaya Geisha District
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu pengunjung untuk menikmati kunjungan ke Higashi-Chaya Geisha District dengan maksimal:
- Rencanakanlah kunjungan sesuai dengan musim. Higashi-Chaya Geisha District memiliki keindahan yang berbeda di setiap musim, tetapi sangat layak dikunjungi pada musim semi atau musim gugur. Pada musim semi, pengunjung dapat melihat bunga plum dan bunga sakura yang mekar, sedangkan pada musim gugur, pengunjung dapat melihat warna-warni daun maple dan ceri yang merah dan kuning. Pada musim dingin, pengunjung dapat melihat pemandangan salju yang menawan, terutama pada pohon-pohon pinus yang dilindungi oleh yukitsuri, yaitu tali-tali yang dibentuk seperti payung untuk menopang cabang-cabang agar tidak patah akibat salju. Pada musim panas, pengunjung dapat menikmati kehijauan daun-daun dan bunga-bunga seperti azalea dan iris.
- Hindarilah keramaian dan kunjungilah Higashi-Chaya Geisha District sesegera mungkin dengan menginap di hotel yang dekat dengan taman, seperti Toyoko Inn Kanazawa Kenrokuen Korimbo. Jika Anda bangun cukup pagi, Anda mungkin dapat menjelajahi taman secara gratis!
- Nikmatilah pemandangan dari berbagai sudut. Higashi-Chaya Geisha District memiliki banyak titik pandang yang menarik, yang dapat diakses dengan berjalan-jalan di antara jalan-jalan, jembatan, dan bukit-bukit buatan. Beberapa titik pandang yang populer adalah Uchihashi-tei, yang menghadap ke Kolam Kasumigaike dan Lentera Kotojitoro; Hanami-bashi, yang menghadap ke bunga sakura; dan Yamazakiyama, yang menghadap ke daun maple.
- Cicipilah kuliner khas Kanazawa. Kanazawa terkenal dengan kuliner khasnya, seperti kaiseidon, sashimi, dan sake. Anda dapat mencicipi beberapa kuliner khas Kanazawa di Omoicho Market, yang terletak dekat Stasiun Kanazawa. Pasar ini menjual berbagai macam produk, tetapi terutama makanan laut segar yang berasal dari Laut Jepang. Anda juga dapat mencoba kuliner khas Kanazawa di restoran-restoran yang ada di sekitar Higashi-Chaya Geisha District, seperti Kaga Cuisine Hachibei, yang menyajikan masakan tradisional dari domain Kaga, atau Kanazazawa Curry Kitchen CoCo, yang menyajikan kari khas Kanazawa yang pedas dan gurih.
Higashi-Chaya Geisha District adalah distrik teahouse bersejarah di Kanazawa, yang menawarkan nuansa budaya dan sejarah Jepang, khususnya masa Edo. Distrik ini memiliki banyak bangunan kayu berlantai dua yang disebut chaya, tempat geisha menghibur para bangsawan dan pedagang kaya dengan lagu dan tarian tradisional. Distrik ini juga memiliki banyak atraksi yang berhubungan dengan seni dan kerajinan tradisional, seperti produk-produk berlapis emas, yang merupakan spesialisasi Kanazawa. Distrik ini juga dekat dengan tempat-tempat wisata lainnya di Kanazawa, seperti Kenrokuen Garden, Kanazawa Castle, Ninjadera, Omoicho Market, dan 21st Century Museum of Contemporary Art. Distrik ini juga cocok untuk mencicipi kuliner khas Kanazawa, seperti kaiseidon, sashimi, dan sake. Higashi-Chaya Geisha District adalah salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi saat berada di Kanazawa.