Jika Anda pernah mengunjungi Jepang, Anda mungkin pernah melihat rumah-rumah yang memiliki atap jerami yang tebal dan miring, yang menyerupai bentuk tangan yang saling berdoa. Rumah-rumah ini disebut Gassho-zukuri, yang berarti “dibangun seperti tangan yang berdoa”. Gassho-zukuri adalah salah satu jenis arsitektur tradisional Jepang yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta keunikan dan keindahan yang menawan. Artikel ini akan menjelaskan tentang asal-usul, ciri-ciri, dan keberlanjutan arsitektur Gassho-zukuri, serta tempat-tempat di mana Anda bisa melihat dan mengalami rumah-rumah ini secara langsung.

Asal-usul Gassho-zukuri

Gassho-zukuri adalah cabang dari arsitektur Minka, yang berarti “perumahan untuk rakyat”, dan merupakan gaya arsitektur yang populer di kalangan petani, pengrajin, dan pedagang. Gassho-zukuri berkembang di daerah-daerah pegunungan yang bersalju dan terpencil, seperti Shirakawa-go dan Gokayama, yang terletak di perbatasan antara Prefektur Gifu dan Toyama di Jepang tengah. Daerah-daerah ini memiliki iklim yang keras, dengan curah hujan yang tinggi dan salju yang bisa mencapai beberapa meter di musim dingin. Oleh karena itu, penduduk setempat harus menciptakan rumah-rumah yang bisa bertahan dari cuaca yang ekstrem, serta memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas.

Gassho-zukuri mulai muncul sekitar abad ke-17, ketika penduduk setempat mulai beralih dari pertanian padi sawah ke pertanian gandum dan ramie, yang merupakan bahan baku untuk membuat kain. Untuk menanam gandum dan ramie, mereka membutuhkan lahan yang lebih luas dan datar, sehingga mereka membangun rumah-rumah mereka di sepanjang lembah sungai Shogawa, yang merupakan salah satu sumber air utama di daerah tersebut. Mereka juga membutuhkan tempat untuk menyimpan hasil panen dan peralatan pertanian mereka, serta untuk melakukan kegiatan kerajinan dan keagamaan. Untuk itu, mereka membangun rumah-rumah yang memiliki lantai yang tinggi dan atap yang luas, yang bisa digunakan untuk berbagai fungsi.

Ciri-ciri Gassho-zukuri

Gassho-zukuri memiliki ciri-ciri yang khas dan berbeda dari jenis rumah tradisional Jepang lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari Gassho-zukuri:

  • Atap jerami. Atap Gassho-zukuri dibuat dari jerami yang ditumpuk dan diikat dengan tali, yang membentuk sudut yang tajam, sekitar 60 derajat. Atap ini dirancang untuk menahan beban salju yang berat, serta untuk memudahkan salju jatuh dari atap. Atap ini juga memiliki fungsi isolasi, yang membuat rumah tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Atap ini harus diganti setiap 15 hingga 20 tahun, yang membutuhkan kerjasama dan solidaritas antara penduduk setempat. Proses pergantian atap ini disebut “yui”, yang berarti “ikatan” atau “persatuan”.
  • Lantai kayu. Lantai Gassho-zukuri dibuat dari kayu yang disusun dan dipaku, yang membentuk struktur yang kokoh dan tahan lama. Lantai ini biasanya terdiri dari tiga atau empat tingkat, yang disebut “chidori-hafu”, yang berarti “sayap burung camar”. Lantai ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat tinggal, tempat penyimpanan, tempat kerja, tempat ibadah, dan tempat pertemuan. Lantai ini juga memiliki ventilasi yang baik, yang memungkinkan udara dan cahaya masuk ke dalam rumah.
  • Dinding bambu. Dinding Gassho-zukuri dibuat dari bambu yang dipotong dan dianyam, yang disebut “komai”, yang berarti “anyaman halus”. Dinding ini dilapisi dengan tanah liat dan pasir, yang memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap api. Dinding ini juga dicat dengan warna putih, yang memberikan kesan bersih dan cerah. Dinding ini bisa dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan, seperti untuk mengatur suhu, cahaya, dan privasi.

Keberlanjutan Gassho-zukuri

Gassho-zukuri adalah contoh dari arsitektur yang berkelanjutan, yang menghormati dan menyatu dengan alam. Gassho-zukuri menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitarnya, seperti jerami, kayu, bambu, tanah liat, dan pasir, yang bisa didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan. Gassho-zukuri juga menghemat energi, karena atapnya memiliki fungsi isolasi, lantainya memiliki fungsi ventilasi, dan dindingnya memiliki fungsi pencahayaan. Gassho-zukuri juga mencerminkan budaya dan tradisi setempat, yang menghargai kerjasama dan keselarasan antara manusia dan alam.

Gassho-zukuri telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1995, sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia Desa-desa Bersejarah Shirakawa-go dan Gokayama. Pengakuan ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan arsitektur Gassho-zukuri, yang merupakan salah satu simbol dari kekayaan dan keanekaragaman budaya Jepang. Namun, pengakuan ini juga menimbulkan tantangan, seperti meningkatnya jumlah pengunjung, perubahan gaya hidup, dan kekurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, penduduk setempat dan pemerintah harus berusaha untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian dan pembangunan, serta antara tradisi dan modernitas.

Tempat-tempat untuk Melihat dan Mengalami Gassho-zukuri

Jika Anda tertarik untuk melihat dan mengalami arsitektur Gassho-zukuri secara langsung, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat berikut ini:

  • Shirakawa-go. Shirakawa-go adalah desa yang terletak di Prefektur Gifu, yang memiliki sekitar 110 rumah Gassho-zukuri, yang tersebar di sepanjang lembah sungai Shogawa. Anda bisa melihat pemandangan indah dari rumah-rumah ini dari titik pandang Shiroyama, yang bisa dicapai dengan berjalan kaki atau naik bus dari pusat desa. Anda juga bisa mengunjungi beberapa rumah yang dibuka untuk umum, seperti Rumah Wada, Rumah Kanda, dan Rumah Nagase, yang menampilkan perabotan dan alat-alat tradisional. Anda juga bisa menginap di beberapa rumah yang menawarkan akomodasi, seperti Rumah Magoemon, Rumah Koemon, dan Rumah Nodani, yang menawarkan pengalaman hidup ala pedesaan.
  • Gokayama. Gokayama adalah daerah yang terletak di Prefektur Toyama, yang memiliki sekitar 60 rumah Gassho-zukuri, yang terbagi menjadi dua desa, yaitu Ainokura dan Suganuma. Anda bisa melihat pemandangan menawan dari rumah-rumah ini dari titik pandang Tenshukaku, yang bisa dicapai dengan berjalan kaki dari desa Ainokura. Anda juga bisa mengunjungi beberapa rumah yang dibuka untuk umum, seperti Rumah Murakami, Rumah Iwase, dan Rumah Yoshida, yang menampilkan kerajinan dan kesenian tradisional. Anda juga bisa menginap di beberapa rumah yang menawarkan akomodasi, seperti Rumah Minshuku, Rumah Yomoshiro, dan Rumah Gassho, yang menawarkan makanan dan hiburan tradisional.

Gassho-zukuri adalah arsitektur tradisional Jepang yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan estetika yang tinggi. Gassho-zukuri menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan, serta mengadaptasi diri dengan iklim dan kondisi setempat. Gassho-zukuri juga mencerminkan gaya hidup dan kearifan lokal, yang mengedepankan kerjasama dan keselarasan antara manusia dan alam.