Eglise Saint-François (St. Francis Church) atau biasa disebut Gereja St. Francis, adalah sebuah gereja paroki Katolik Roma yang terletak di Annecy, sebuah kota di wilayah Auvergne-Rhône-Alpes, Prancis. Gereja ini didirikan pada tahun 1614, dan memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang berkaitan dengan dua orang kudus Katolik, yaitu St. Francis de Sales dan St. Jeanne de Chantal. Gereja ini juga memiliki nilai arsitektur dan artistik yang tinggi, dengan gaya Barok dan Neoklasik, serta hiasan interior yang indah dan beragam. Gereja ini adalah salah satu tempat wisata rohani dan budaya yang populer di Annecy, yang menarik banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Sejarah Eglise Saint-François (St. Francis Church)

Eglise Saint-François (St. Francis Church) dibangun pada tahun 1614, atas permintaan dari St. Francis de Sales, seorang uskup dan doktor gereja, yang dikenal sebagai pelindung para penulis, wartawan, dan surat kabar. Gereja ini awalnya didedikasikan untuk St. Maurice, seorang martir Kristen dari abad ke-3, yang merupakan pelindung kota Annecy. Gereja ini kemudian diubah namanya menjadi St. Francis, untuk menghormati St. Francis de Sales, yang meninggal pada tahun 1622, dan dimakamkan di gereja ini

Gereja ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir dari St. Jeanne de Chantal, seorang bangsawati dan biarawati, yang mendirikan Ordo Kunjungan Maria (Order of the Visitation of Holy Mary) bersama dengan St. Francis de Sales pada tahun 1610. Ordo ini adalah sebuah ordo religius Katolik yang didedikasikan untuk hidup kontemplatif dan pelayanan sosial. St. Jeanne de Chantal meninggal pada tahun 1641, dan dimakamkan di gereja ini, di samping St. Francis de Sales

Gereja ini mengalami beberapa perubahan dan renovasi sepanjang sejarahnya, terutama setelah Revolusi Prancis, yang menyebabkan gereja ini ditutup dan dirampas oleh negara pada tahun 1793. Gereja ini kemudian digunakan sebagai gudang, barak, dan apartemen, hingga akhirnya dikembalikan kepada gereja pada tahun 1802. Gereja ini kemudian direstorasi dan diperluas pada abad ke-19 dan ke-20, dengan menambahkan menara lonceng, kapel, dan ornamen. Gereja ini juga diperkaya dengan berbagai karya seni, seperti lukisan, patung, dan vitrail, yang berasal dari berbagai periode dan gaya

Arsitektur dan Seni Eglise Saint-François (St. Francis Church)

Eglise Saint-François (St. Francis Church) memiliki arsitektur yang menggabungkan gaya Barok dan Neoklasik, dengan bentuk yang sederhana dan simetris, serta warna yang terang dan harmonis. Gereja ini memiliki panjang sekitar 50 meter, lebar sekitar 20 meter, dan tinggi sekitar 15 meter. Gereja ini memiliki sebuah menara lonceng yang tinggi, yang dibangun pada tahun 1842, dengan gaya Neogotik, yang memiliki ketinggian sekitar 60 meter. Menara ini memiliki sebuah jam, sebuah lonceng, dan sebuah patung St. Francis de Sales di puncaknya

Gereja ini memiliki sebuah fasad yang elegan, yang dibangun pada tahun 1828, dengan gaya Neoklasik, yang terinspirasi oleh gereja-gereja Romawi kuno. Fasad ini memiliki tiga bagian, yang masing-masing memiliki sebuah pintu masuk, yang dihiasi dengan pilar-pilar dan lengkungan. Bagian tengah fasad memiliki sebuah jendela besar, yang dihiasi dengan sebuah relief yang menggambarkan St. Francis de Sales dan St. Jeanne de Chantal. Bagian atas fasad memiliki sebuah segitiga, yang dihiasi dengan sebuah patung Bunda Maria dengan Anak

Gereja ini memiliki sebuah interior yang indah, yang dibangun pada tahun 1845, dengan gaya Barok, yang terinspirasi oleh gereja-gereja Italia. Interior ini memiliki sebuah langit-langit yang melengkung, yang dihiasi dengan lukisan-lukisan yang menggambarkan kehidupan St. Francis de Sales dan St. Jeanne de Chantal, yang dibuat oleh pelukis Prancis, Jean-Baptiste Goy. Interior ini juga memiliki sebuah altar utama yang megah, yang dibangun pada tahun 1850, dengan gaya Barok, yang terbuat dari marmer dan emas. Altar ini memiliki sebuah tabernakel yang besar, yang dihiasi dengan patung-patung para malaikat dan santo, serta sebuah lukisan yang menggambarkan Perjamuan Terakhir, yang dibuat oleh pelukis Italia, Tintoretto

Atraksi Wisata

Gereja ini juga memiliki beberapa kapel yang menarik, yang dibangun pada abad ke-19 dan ke-20, dengan gaya yang berbeda-beda, seperti Neoromantik, Neogotik, dan Neobizantium. Kapel-kapel ini dihiasi dengan berbagai karya seni, seperti lukisan, patung, dan vitrail, yang berasal dari berbagai periode dan gaya. Beberapa kapel yang terkenal adalah:

  • Kapel St. Francis de Sales, yang terletak di sebelah kanan altar utama, yang dibangun pada tahun 1922, dengan gaya Neoromantik, yang menampilkan sebuah patung St. Francis de Sales yang besar, yang dibuat oleh pematung Prancis, Auguste Rodin. Kapel ini juga menampilkan sebuah vitrail yang menggambarkan St. Francis de Sales dan St. Jeanne de Chantal, yang dibuat oleh seniman Prancis, Maurice Denis
  • Kapel St. Jeanne de Chantal, yang terletak di sebelah kiri altar utama, yang dibangun pada tahun 1927, dengan gaya Neogotik, yang menampilkan sebuah patung St. Jeanne de Chantal yang besar, yang dibuat oleh pematung Prancis, Paul Landowski. Kapel ini juga menampilkan sebuah vitrail yang menggambarkan St. Jeanne de Chantal dan keluarganya, yang dibuat oleh seniman Prancis, Maurice Denis
  • Kapel St. Joseph, yang terletak di sebelah kanan pintu masuk, yang dibangun pada tahun 1898, dengan gaya Neobizantium, yang menampilkan sebuah patung St. Joseph yang besar, yang dibuat oleh pematung Prancis, Louis-Ernest Barrias. Kapel ini juga menampilkan sebuah vitrail yang menggambarkan St. Joseph dan Keluarga Kudus, yang dibuat oleh seniman Prancis, Lucien Bégule

Artikel ini membahas tentang Eglise Saint-François (St. Francis Church), sebuah gereja Katolik Roma yang terletak di Annecy, Prancis. Artikel ini juga memberikan informasi tentang sejarah, arsitektur, dan seni gereja ini, serta beberapa kapel yang terkenal di dalamnya.